Salin Artikel

Disidak Wabup, Pedagang Pasar Sayur Magetan Malah Minta "Penglaris"

Sidak dilakukan untuk memantau harga sembako menjelang natal dan tahun baru.

Sriatun, salah satu pedagang roti dan jajanan khas Magetan, bahkan memaksa ibu Wakil Bupati untuk membeli dagangannya karena sejak kebakaran 5 bulan lalu kondisi pasar sepi pembeli.

"Mbok disuruh beli mas ibu Wabup, wong jarang jarang turun ke pasar, kasih penglaris karena sejak kebakaran lima bulan lalu jam 9 sudah tidak ada pembeli dipasar. Sepi," ujarnya, Senin (17/12/2018).

Selain Sriatun, pedagang sembako yang sudah berjualan di pasar sayur Magetan sejak tahun 1995, Siti, mengakui sepinya pembeli di dalam pasar. 

Hal itu dikarenakan pemerintah daerah membiarkan pedagang sayur dan sembako eceran yang menggelar lapak diluar pasar tidak ditertibkan.

Dia meminta kepada Wakil Bupati yang sidak untuk menertibkan pedagang yang berjualan di area jalan di luar pasar.

"Kami penjual eceran, kalau pedagang eceran di luar pasar dibiarkan jualan sampai siang kami ya sepi.  Sebelum kebakaran dulu tidak ada yang jualan sampai siang," ujarnya.

Terkait tuntutan pedagang untuk menertibkan pedagang yang membuka jualan di luar pasar Wakil Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti mengaku masih akan berkoordinasi dengan instansi terkait.

"Masih kita koordinasikan dengan instansi terkait," ujarnya.

Dari hasil pantauan di pasar sayur Magetan, Nanik mengaku harga sembako masih relatif stabil meski ada kenaikan Rp 500 hingga Rp 1.000 pada sejumlah beberapa kebutuhan pokok warga. Kenaikan teebesar dialami daging ayam dari Rp 30.000 menjadii Rp 32.000.

"Harga relatif stabil, kalau ada kenaikan kita akan lakukan operasi pasar," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/17/13423161/disidak-wabup-pedagang-pasar-sayur-magetan-malah-minta-penglaris

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke