Salin Artikel

Fakta di Balik Evakuasi Korban di Distrik Yigi, Tak Ada Operasi Militer hingga Isak Tangis Korban Selamat

KOMPAS.com - Polisi menegaskan tidak ada operasi militer dalam misi evakuasi para korban pembataian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pernyataan Wakil Ketua I DPR Papua Edoardus Kaize tentang pengerahan personel Polri dan TNI ke Nduga untuk menumpas kelompok KKB dan dikutip sejumlah media, adalah tidak benar.

Selain itu, proyek jembatan di Distrik Yigi rencananya akan dilanjutkan pascaserangan KKB. Namun, aparat akan memastikan lokasi tersebut telah steril dari gangguan keamanan.

Berikut ini fakta yang terungkap dari Distrik Yigi usai serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB):

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan, tidak ada penumpasan KKB di Nduga, karena ini bukan operasi militer.

Polri-TNI murni melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan dan sasarannya jelas para pelaku pembunuhan terhadap para pekerja jalan, yakni Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di bawah pimpinan Egianus Kogoya.

“Egianus Kogoya dan kelompoknya telah membunuh puluhan pekerja dan menghambat pembangunan yang sudah dicanangkan pemerintah. Polri-TNI menegaskan, hingga saat ini sasaran aparat Polri dan TNI adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya dan tidak ada namanya penumpasan atau siapa yang ditumpas karena ini bukan operasi militer, melainkan murni penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan,” kata Kamal, Senin (10/12/2018).

Kamal mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan mudah percaya dengan pernyataan-pernyataan yang ditayangkan oleh media karena pernyataan itu belum tentu benar.

Pangdam XVII/Cendrwasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin Siregar akan mengunjungi langsung lokasi pembangunan Jembatan Jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Selasa (11/12/2018).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan lokasi poyek aman dari gangguan keamanan.

“Ya, benar. Saat ini Pangdam dan Panglima ada di Wamena Kabupaten Jayawijaya. Rencananya besok (red) mereka akan mengunjungi lokasi pembangunan jembatan di Yigi,” kata Wakapendam XVII/Cendrawasih Letkol Inf Dax Sianturi.

Sebelumnya, Presiden memerintahkan proyek jembatan di lokasi penyerangan KKB terus dilanjutkan.

“Jadi, pasca-kejadian, pembangunan jembatan Jalan Trans Papua itu dihentikan. Nah, presiden telah meminta agar pembangunan segera dilaksanakan kembali. Untuk memastikan kondisi sudah aman, pimpinan ke sana,” kata Dax.

Salah satu korban Korban meninggal dunia yang diduga bernama Matius Palingga telah dievakuasi dari Mbua ke Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (10/12/2018) sekitar pukul 10.30 WIT.

Matius Palingga diketahui sehari-hari bekerja sebagai juru masak di kamp PT Istaka Karya, yang bekerja untuk pembangunan jembatan Jalan Trans Papua di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Matius Palingga diduga salah satu dari 3 karyawan PT Istaka Karya yang menghadiri Perayaan HUT TPN OPM pada tanggal 1 Desember 2018 lalu. Saat ini, dua rekannya yang menghadiri upacara itu belum ditemukan.

Dari pantauan Kompas.com, di RSUD Wamena tempat jenazah Matius Palingga diotopsi, keluarga korban berdatangan termasuk istri korban.

Sejumlah mahasiswa menggelar aksi solidaritas untuk korban pelanggaran HAM, secara khusus untuk korban pembunuhan di Nduga, Papua.

Di dalam aksi ini, sejumlah mahasiswa menyalakan lilin dan membawa poster bergambar wajah Emanuel Beli Naikteas Bano, salah satu korban pembunuhan di Nduga, Papua.

Di poster tersebut juga tertulis korban penembakan dan pelanggaran HAM berat di Nduga, Papua.

Sejumlah mahasiswa memulai aksinya dengan menyalakan lilin di pertigaan Janti, Condongcatur, Depok, Sleman.

"Hari ini, kita menggelar aksi solidaritas untuk memperingati hari HAM internasional," kata Yasinus Olla (30), perwakilan aksi solidaritas, Senin (10/12/2018).

Yasintus Olla menuturkan, selain memperingati hari HAM internasional, juga untuk menyikapi peristiwa penembakan di Nduga, Papua.

Irawan Maulana (22), korban selamat dalam peristiwa penyerangan oleh kelompok KKB terhadap pekerja di Nduga, Papua, tiba di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/12/2018) sekira pukul 08.00 WIB.

Irawan yang mengenakan jaket warna hitam dipadu abu-abu itu tiba di Mapolda Jabar didampingi Kapolres Garut AKBP Budi setelah turun dari kendaraan roda empat yang ditumpanginya kemudian melangkah ke ruang Riung Mangpulung.

Sementara di ruang yang dituju Irawan, keluarganya tengah duduk bersama Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto menunggu kedatangan Irawan.

Melihat orangtua dan saudaranya itu, Irawan langsung menangis dan mencium tangan ibunya, serta saudaranya.

"Saya hanya bisa berterima kasih kepada petugas TNI dan Polri yang sudah membebaskan saya," kata Irawan singkat.

Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi, Wijaya Kusuma, John Roy Purba)

https://regional.kompas.com/read/2018/12/11/19300091/fakta-di-balik-evakuasi-korban-di-distrik-yigi-tak-ada-operasi-militer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke