Salin Artikel

Di Balik Penantian Keluarga Para Pekerja Usai Penyerbuan KKB, HP Tidak Aktif hingga Memantau dari Berita

KOMPAS.com - Keluarga para pekerja proyek jembatan di Distrik Yigi, Nduga, Papua, panik usai mengetahui Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membantai para pekerja di Nduga.

Segala usaha dilakukan untuk memastikan kondisi anggota keluarga mereka. Salah satunya adalah Zainuddin, anggota keluarga dari Muhammad Agus.

Zainuddin mengatakan, hingga saat ini dirinya belum bisa menghubungi Agus yang baru setahun bekerja di proyek tersebut.

Berikut ini sejumlah fakta terkait keluarga dan rekan para pekerja di proyek jembatan Distrik Yigi di Nduga, Papua:

Pihak keluarga Muhammad Agus, salah satu karyawan PT Istaka Karya, belum menerima kabar apapun tentang kondisi Muhammad Agus alias Aso (25).

“Kami susah mendapat akses informasi yang jelas. Tak ada yang menghubungi keluarganya. Pernah ada komunikasi dengan perusahaan melalui media sosial Facebook. Hanya dikatakan kita semua berdoa. Semoga tak terjadi apa-apa. Kami butuh informasi riil dari perusahaan maupun pemerintah," kata Zainuddin, salah satu kerabat Agus.

Agus diketahui berasal dari Dusun Botong, Desa Bonto Manai, Kecamatan Bongaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Menurut keterangan keluarga, Agus telah bekerja di proyek jembatan di Nduga selama kurang lebih satu tahun.

"Dia bekerja bersama Istaka Karya kurang lebih sudah satu tahun, untuk memperkerjakan proyek pembangunan di Papua,” kata Zainuddin.

Salmawati Daeng Lenteng, ibu Muhammad Agus alias Aso (25), khawatir dengan nasib putra sulungnya. Agus diduga menjadi korban kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Papua.

Saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Rabu (5/12/2018), orangtua korban mengatakan, Agus terakhir kali menghubungi kerabatnya sebulan lalu.

"Iya, memang tahun lalu dia berangkat ke Papua, katanya kerja jembatan dan kami dapat informasi dari keluarga bahwa dia termasuk korban," kata Salmawati.

Namun, pihak keluarga masih menunggu informasi resmi dari pemerintah. Keluarga berharap yang terbaik bagi nasib Muhammad Agus.

Emanuel bekerja di proyek ini sejak Oktober 2017. Namun, setelah peristiwa pembantaian, Ira mengaku sulit menghubungi Emanuel melalui telepon, namun tak berhasil.

“Belum bisa dihubungi. Kami sudah menelepon berulang kali, tapi masih tidak aktif nomor HP-nya,” kata Ira ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (5/12/2018).

Dia mengatakan, komunikasi lewat telepon dengan Emanuel terakhir dilakukan hampir satu bulan yang lalu, tepatnya pada Kamis (8/11/ 2018).

Ira mengaku sudah menghubungi pihak Istaka Karya untuk mengetahui kondisi dan keberadaan yang bersangkutan, tetapi sampai sekarang belum ada informasi baru.

“Untuk saat ini belum ada. Kami hanya memantau lewat berita di TV,” imbuh Ira.

Terkait penembakan tersebut, Kementerian PUPR langsung merespons dengan menggelar jumpa pers di kantor pusatnya, di Jalan Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Saya menyampaikan dukacita kami yang mendalam dan pasti akan ada penghargaan kepada karyawan yang sudah mengemban tugas. Nyawa dan jiwa raganya untuk konektivitas di Papua. Jadi korban dan terlibat dalam pembangunan di pedalaman Papua," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di hadapan jajarannya.

Dia juga mendoakan agar arwah para pekerja dari Istaka Karya itu diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa karena sudah berpartisipasi untuk kepentingan masyarakat luas.

Seperti diketahui, pembangunan jembatan tersebut merupakan salah satu proyek infrastruktur yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari Jalur Trans-Papua.

Tanggung jawab pelaksanaannya diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang kemudian menugaskan PT Istaka Karya (Persero) sebagai kontraktor proyek.

Berdasar data dari Kodam Cendrawasih, 7 pegawai sudah diketahui selamat dari penyerbuan KKB di Nduga. Namun, 21 pegawai lainnya masih belum diketahui kondisinya, Kamis (6/12/2018) ini.

Sementara itu, Letkol Infanteri Dax Sianturi mengatakan, aparat mengevakuasi 16 jenazah dari lokasi pembantaian KKB di Nduga. Namun, data detail terkait 16 korban tersebut masih diselidiki.

Daftar 28 nama pegawai PT Istaka Karya yang dirilis Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, dapat dilihat di link berita di bawah ini.

Sumber: KOMPAS.com (John Roy Purba, Erwin Hutapea)

https://regional.kompas.com/read/2018/12/06/17055331/di-balik-penantian-keluarga-para-pekerja-usai-penyerbuan-kkb-hp-tidak-aktif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke