Salin Artikel

MUI Probolinggo Minta Padepokan Dimas Kanjeng Ditutup

Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo Muhammad Yasin mengatakan, permintaan agar padepokan tersebut ditutup berdasarkan hasil koordinasi dengan Polres Probolinggo dan permintaan masyarakat.

Permintaan tersebut juga berdasarkan hasil rapat MUI setempat bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan seperti PCNU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, dan organisasi kemasyarakatan yang lain.

“Sebab, saat ini, di Padepokan Dimas Kanjeng masih terdapat ratusan pengikut yang tinggal di sana. Ada sekitar ratusan pengikut yang tinggal di dalam kompleks padepokan, ratusan pengikut yang lain tinggal di luar padepokan,” kata Yasin, Kamis (6/12/2018).

Yasin menambahkan, masyarakat selama dua tahun terakhir bertanya-tanya mengapa masih terdapat pengikut Dimas Kanjeng di padepokan itu.

Masyarakat ingin ada penyelesaian sehingga meminta agar Padepokan Dimas Kanjeng ditutup.

“Karena di padepokan nyata terjadi pembunuhan, terjadi penipuan, seperti yang sudah divonis oleh pengadilan,” tambah dia.

Pihaknya juga meminta MUI Jawa Timur untuk berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur, dan Gubernur Jawa Timur, untuk memfasilitasi permintaan penutupan tersebut.

“Kami khawatir akan menjadi masalah jika keberadaan padepokan dibiarkan terlalu lama. Masalah ini merupakan persoalan bersama, karena itu keberadaan padepokan tersebut tidak hanya ditangani oleh MUI saja,” kata dia.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/06/16321071/mui-probolinggo-minta-padepokan-dimas-kanjeng-ditutup

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke