Salin Artikel

8 Fakta Pembunuhan Pekerja oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

Berikut kronologi kejadian dan beberapa ulasannya yang dihimpun dari pemberitaan-pemberitaan sebelumnya.

Dieksekusi

PT Istaka Karya memberangkatkan sejumlah pekerjanya terkait proyek pembangunan di Distrik Yigi, Nduga, Papua pada 30 November 2018. Namun, para pekerja itu kemudian ditahan KKB pada 1 Desember 2018.

Informasi dari pemberitaan sebelumnya, setelah itu para pekerja dikumpulkan menjadi satu, pada 2 Desember 2018. Seluruh pekerja tersebut dibawa menuju puncak Kabo yang terletak tak jauh dari tempat camp para pekerja.

Masih dalam keadaan tangan terikat, di tengah perjalanan, para pekerja dibuat berbaris dengan formasi lima saf dalam keadaan jalan jongkok. Disebutkan, para pekerja ini dieksekusi menggunakan senjata api.

Pura-pura mati

Terdapat 11 orang karyawan yang berpura-pura mati, kemudian bangkit untuk melarikan diri. Namun, saat tengah melarikan diri, pekerja terlihat oleh KKB dan dikejar.

Dari 11 orang tersebut, lima orang tertangkap dan dibunuh, dan enam orang berhasil melarikan diri ke arah Mbua.

Enam orang yang melarikan diri tersebut, empat orang berhasil selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua dan dua di antaranya belum ditemukan.

Karyawan selamat

Jimmi Aritonang merupakan salah satu karyawan PT Istaka Karya yang berhasil menyelamatkan diri dari pembunuhan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Jimmi melarikan diri setelah ia pura-pura mati. Saat ini, ia telah dievakuasi dari Distrik Muba, Kabuoaten Nduga ke wilayah Wamena, Papua.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, sejumlah pekerja pembangunan jalan trans Papua ini didatangi oleh KKB pada Sabtu (1/12/2018) sekitar pukul 15.00 WIT.

Kemudian, mereka dikumpulkan menuju kali Karunggame dengan kondisi tangan terikat dan dikawal oleh 50 orang KKB bersenjata, sebagian menggunakan senjata standar militer.

Kontak senjata

Pada Senin (3/12/2018) sekitar pukul 05.00 WIT, terjadi penyerangan oleh KKB bersenjata standar militer campuran panah dan tombak di Pos TNI 755/Yalet, di mana Jimmi dan beberapa karyawan lain mencari perlindungan.

Disebutkan, serangan ini diawali dengan pelemparan batu ke arah pos dan menyebabkan Serda Handoko, salah satu anggota Yonif 755/Yalet yang saat itu tengah membuka jendela, ditembak dan meninggal dunia.

Setelah kejadian itu, anggota di pos membalas tembakan, sehingga terjadi kontak tembak dari jam 05.00 WIT hingga 21.00 WIT.

Evakuasi korban

Pada 4 Desember 2018, sekitar pukul 01.00 WIT, Komandan Pos memutuskan untuk mundur mencari mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan.

Di saat tersebut, satu anggota, Pratu Sugeng tertembak di bagian lengan.

Pukul 07.00 WIT, satuan tugas gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Rakyat Indonesia (Polri) berhasil menduduki Mbua. Mereka kemudian melaksanakan penyelamatan dan melakukan evakuasi terhadap korban.

Aparat gabungan

Aparat gabungan dari TNI dan Polri yang berjumlah 150 orang telah diberangkatkan menuju Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pada Selasa (4/12/2018) lalu.

Para TNI dan Polri ini diberangkatkan untuk mengecek kebenaran informasi terkait banyaknya pekerja PT Istaka Karya yang dibunuh oleh KKB.

Susahnya jalur menuju lokasi

Lokasi kejadian dari Wamena ibukota Jayawijaya memerlukan perjalanan sekitar delapan jam menuggunakan kendaraan.

Selain itu, untuk mencapai lokasi, diharuskan berjalan sejauh 46 kilometer, dengan kondisi jalanan yang tidak beraspal dan menanjak.

"Di sana cuaca dingin, sekitar enam derajat celcius. Ini menjadi tantangan buat anggota di lapangan untuk menuju ke sana," kata Wakalpores Jayawijaya Kompol A Tampubolon.

Helikopter TNI ditembak

Pada Rabu (5/12/2018), sekitar pukul 10.00 WIT, tiga unit helikopter milik TNI dengan tim Nanggala diberangkatkan dari Kabupaten Mikika menuju Puncak Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, lokasi pembantaian para pekerja PT Istaka Karya.

Helikopter yang saat itu sedang melakukan evaluasi terhadap jenazah Serda Hardoko terkena tembakan dari arah puncak, dan tim Nanggala melakukan tembakan balasan kepada KKB.

Tembakan tersebut mengenai bagian baling-baling helikopter. Namun, evakuasi jenazah berhasil dilakukan dengan diback up dari team Nanggala.

Jenazah Serda Handoko telah berhasil dievakuasi.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/06/14033231/8-fakta-pembunuhan-pekerja-oleh-kelompok-kriminal-bersenjata-di-papua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke