Salin Artikel

5 Fakta Baru Mayat di Selat Malaka, Dugaan TKI Ilegal hingga Total 10 Mayat Ditemukan

KOMPAS.com - Nelayan kembail menemukan sesosok mayat mengapung di Selat Malaka. Total, ada 10 mayat yang telah ditemukan sejak hari Kamis (29/11/2018).

Tugas polisi pun semakin berat untuk mengungkap misteri di balik kematian 10 mayat tersebut. Pasalnya, kondisi mayat yang telah rusak dan minimnya keterangan saksi mata.

Namun, polisi menduga mayat-mayat tersebut terkait dengan TKI ilegal. 

Berikut ini fakta baru terkait kasus penemuan mayat di Selat Malaka.

Nelayan di kawasan perairan Selat Malaka kembali menemukan jenazah yang mengapung.

Mayat yang kesepuluh ini ditemukan di Pantai Teluk Emas, Dusun III, Desa Kuala Merbau, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Selasa (4/12/2018).

"Satu jenazah ditemukan lagi dengan jenis kelamin perempuan. Namun identitas belum diketahui. Saat ini jenazah sudah berada di RSUD Selat Panjang dan rencananya akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Selasa (4/12/2018).

Mayat wanita itu ditemukan oleh tiga orang nelayan bernama Yusri (34), Bujang (38), dan Herman (43). Saat itu mereka hendak menjaring ikan.

Saat ditemukan, korban memakai baju kaos oblong lengan panjang warna putih, bra warna biru dongker, dan celana dalam warna biru dongker.

Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau kembali berhasil mengidentifikasi satu mayat yang ditemukan mengapung di Perairan Selat Malaka wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.

"Korban yang ketiga teridentifikasi bernama Marian Suhadi (24) warga Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara (Sumut)," sebut Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto pada wartawan, Selasa (4/12/2018).

Dia mengatakan, identitas korban ini diketahui berdasarkan data properties dan data medis.

"Jadi sore, Senin (3/12/2018) kemarin datang salah satu keluarga ke RS Bhayangkara dari Medan diduga keluarga korban. Kemudian setelah dilakukan pengecekan properties dan medis, ternyata cocok. Sehingga diserahkan ke pihak keluarganya," ujar Sunarto.

"Dari 10 jenazah yang ditemukan, tiga sudah dijemput keluarga dengan nama Mimi Dewi (32), Ujang Chaniago (48) warga Sumatera Barat. Kemudian Marian Suhadi (24) warga Sumatera Utara. Sedangkan satu jenazah tidak diketahui identitas sudah dikebumikan di Dumai oleh dinas sosial. Berarti saat ini masih ada enam jenazah yang belum teridentifikasi," kata Kombes Sunarto.

Keenam jenazah saat ini ditangani tim Disaster Victim Investigation (DVI) RS Bhayangkara Polda Riau.

Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir ditemukan 9 mayat mengapung di Perairan Selat Malaka wilayah Desa Pambang, Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau.

Para jenazah yang ditemukan ini dalam kondisi tubuh sudah rusak dan ada bagian anggota badan yang hilang.

Polisi menduga, 10 mayat di Selat Malaka terkait dengan TKI yang hendak berangka secara ilegal.

Namun, hal itu belum bisa dipastikan oleh pihak kepolisian, karena perlu dilakukan penyelidikan lebih dalam.

"Kami belum bisa menyimpulkan apakah mereka TKI ilegal yang pulang dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur laut yang tidak resmi (jalur gelap) atau bukan. Ini yang sedang diselidiki jajaran Polres Bengkalis," kata Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/12/2018).

Saat ini kepolisian RI bekerja sama dengan LO Polri di Malaysia untuk berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia guna mengungkap kasus ini.

"Keterangan saksi maupun keluarga korban masih didalami apakah saling berkaitan. Namun kami belum bisa menyimpulkan apakah ini kecelakaan laut atau bukan," kata Sunarto.

Polisi terus mendalami dan mencari kesaksian dari para keluarga korban. Salah satunya dari keluarga korban Mimi Dewi.

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Mimi Dewi (32) hendak menyeberang dari Malaka ke Dumai.

"Informasi yang didapat, korban sempat menghubungi keluarganya bahwa korban dan satu orang anaknya yang masih kecil akan pulang ke Indonesia (menggunakan kapal) pada Kamis (22/11/2018). Namun, beberapa hari kemudian tidak kabar dari korban dan tidak bisa dihubungi," kata Sunarto.

Jasad Mimi ditemukan pada hari Jumat (30/11/2018) bersama dua 3 mayat lainnya di Perairan Selat Malaka.

Selain Mimi, salah satu mayat diketahui bernama Ujang Chaniago (48) warga Sumatera Barat. Sementara satu korban tidak ditemukan identitasnya.

 

Sumber: KOMPAS.com (Citra Indriani)

https://regional.kompas.com/read/2018/12/05/09300001/5-fakta-baru-mayat-di-selat-malaka-dugaan-tki-ilegal-hingga-total-10-mayat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke