Salin Artikel

Kronologi Longsor Pemandian Daun Paris di Karo yang Tewaskan 7 Mahasiswa

Mereka merupakan ikatan mahasiswa Karo, yang sedang mengadakan malam keakraban (makrab).

Saat itu tembok penahan tanah yang berada tepat di belakang joglo tempat mereka beristirahat tiba-tiba ambruk.

Berikut kronologi kejadian, seperti dikutip dari Tribun-Medan.com.

1. Tembok runtuh

Tribun-Medan.com mendapatkan keterangan dari seorang mahasiswa yang selamat bernama Ginting. Menurut Ginting, tepat sebelum kejadian dirinya bersama tiga rekannya belum tertidur.

Posisi mereka kala itu sedang beristirahat dan membelakangi tembok. terdengar suara bergemuruh sebelum tembok runtuh.

"Kalau tanda-tandanya kami dengar ada suara seperti reruntuhan rumah gitu. Setelah itu, kami pun panik terus kami semua lari berpencar. Saya pun sempat jatuh juga," ujarnya.

Lantaran panik, Ginting mengaku tidak bisa membangunkan teman-temannya yang lain untuk ikut menyelamatkan diri.

2. Angin bertiup kencang

Mahasiswa lainnya Randa Christianta Purba mengungkapkan kejadian nahas tersebut terjadi sekira pukul 06.00 WIB pagi.

Ia mengaku tidak mengetahui secara persis bagaimana tembok setinggi kurang lebih tiga meter itu runtuh. Pasalnya, ia berada di lokasi joglo yang berbeda.

"Kalau awalnya saya tidak tau persis, soalnya saya tidur di joglo sebelah. Tapi ini karena memang temboknya sepertinya tidak kuat menahan tanah yang di atas," ujar Randa.

Ia menjelaskan, sebelum peristiwa tersebut terjadi, angin yang ada di sekitar lokasi pemandian itu memang bertiup cukup kencang.

Selain itu, terpal penutup joglo tempat mereka beristirahat juga sempat terbang dua kali.

Ia menyebutkan, pada saat pukul 05.00 WIB dirinya masih terbangun karena mengecek para peserta makrab yang lain.

Namun, pada saat mulai tertidur sekira pukul 06.00 WIB, dirinya mendengar suara orang minta tolong.

"Tadi pas baru sejam tidur, tiba-tiba ada yang teriak bilang bang tolong bang tolong, langsung lompat aku, rupanya kulihat sudah banyak yang tertindih," ujar Randa.

3. Sebanyak 7 korban tewas

Adapun data yang diperoleh hingga saat ini untuk korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi, yaitu;

1 Enjelita br Ginting (Perempuan)

2. Mones Aruan (perempuan)

3. Emiya Elisa Gita br Tarigan (perempuan)

4. Sartika Teresia br Pinem (perempuan)

5. Sindy Simamora (perempuan).

6. Elisa Sari br Sembiring (perempuan)

7. Kerin Julanaita br Bangun (perempuan).

Sementara itu terdapat sembilan korban yang mengalami luka-luka. Seluruh korban saat ini sudah mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Amanda, Berastagi.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Martin Sitepu mengakui adanya kejadian tersebut.

Ia menyebutkan, sampai saat ini, korban akibat kejadian tersebut berkisar 16 orang.

"Tujuh korban meninggal, Sembilan lainnya cedera," katanya.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul 3 Fakta Kronologi 16 Mahasiswa Korban Longsor di Berastagi-Karo, 7 Tewas dan 9 Luka-luka, pada Senin (3/12/2018).

https://regional.kompas.com/read/2018/12/03/08000091/kronologi-longsor-pemandian-daun-paris-di-karo-yang-tewaskan-7-mahasiswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke