Salin Artikel

Tim PVMBG Teliti Retakan Tanah dan Bangunan akibat Gempa Mamasa

Penelitian ini nantinya akan memastikan penyebab terjadinya gempa beruntun di Mamasa, apakah akibat sesar atau bukan.

Tim PVMBG melakukan penyelidikan kerusakan bangunan di sejumlah titik lokasi menggunakan alat mikrotremor.

Cecep Solaeman dari tim ini menuturkan, penelitian dampak gempa menggunakan alat mikrotremor untuk mengukur frekuensi getaran tanah dan bangunan yang ditimbulkan gempa.

Metode penyelidikan ini dilakukan dengan cara melihat langsung retakan tanah dan bangunan di titik terdampak gempa.

“Ada puluhan titik lokasi kita selidiki menggunakan alat mikotremor untuk mengetahui penyebab gempa Mamasa, apakah akibat sesar atau bukan,” kata Cecep, Jumat (30/11/2018).

Selain itu, penyelidikan ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik tanah di Mamasa.

Penyelidikan ini akan dilakukan selama tiga hari dengan mengunjungi puluhan titik lokasi daerah di Mamasa.

Meski belum merilis hasil akhir penelitian, namun tim beranggotakan 10 orang ini memastikan tekstur dan struktur tanah Mamasa berupa bebatuan keras, tidak berpotensi menimbulkan likuifaksi seperti yang menimpa warga Palu akhir September lalu.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/30/12032691/tim-pvmbg-teliti-retakan-tanah-dan-bangunan-akibat-gempa-mamasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke