Salin Artikel

Warga Pasangkayu yang Dilanda Banjir Resah dengan Kemunculan Buaya

Banjir yang belum surut hingga Kamis (22/11/2018) ini merendam kawasan itu dengan ketinggian 70 sentimeter-1,5 meter.

Warga yang resah itu terutama di Dusun Sinar Wajo dan Marambeau, yang melihat kemunculan reptil ganas tersebut.

Rizal, warga Dusun Marambeau menuturkan, kemunculan buaya di permukiman korban banjir membuat warga takut beraktivitas.

Di sepanjang muara Sungai Pasangkayu selama ini memang dikenal dihuni banyak buaya.

“Warga makin resah karena ada buaya masuk ke permukiman. Sementara, hingga kini, pemerintah belum menyalurkan bantuan apa pun kepada para korban,” kata Rizal, Kamis.

Tak hanya resah karena buaya, banjir juga menyebabkan warga kekurangan pasokan air bersih. Sumur-sumur milik warga airnya keruh dan bau akibat tercemar banjir.

Sejak permukiman terendam banjir, warga tak bisa mengolah padi atau jagung menjadi sumber makanan.

Selain itu, banjir juga melumpuhkan aktivitas perekonomian dan pelayanan publik. Kegiatan belajar mengajar juga terganggu karena sekolah-sekolah terendam.

Banjir ini disebut dipicu jebolnya tanggul penahan banjir Sungai Pasangkayu yang terjadi sejak tahun lalu, namun hingga kini tak kunjung dibenahi pemerintah.

Pada warga dan aparat desa setempat sudah lama menyampaian keluhan dan keresahan mereka lantara terus menjadi langganan banjir.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/22/13453531/warga-pasangkayu-yang-dilanda-banjir-resah-dengan-kemunculan-buaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke