Salin Artikel

Tabrak Karang Setelah Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Terbelah Menjadi dua

Beruntung kedua nelayan selamat meski sempat terombang-ambing di lautan lepas kurang lebih satu jam.

Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Suridiyanto mengatakan, Wadiyo (48) warga Tenggang, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari dan Bardi (40) warga Karang, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari, menggunakan kapal jukung ‘Idola’ hendak menarik jaring penangkap lobster di seputar pantai Buluk.

Berangkat dari Pantai Baron, kapal tidak ada masalah, saat hendak menarik jaring tiba-tiba muncul ombak besar.

Menyadari dalam bahaya, keduanya mencoba menghindari gelombang, namun nahas mesin kapal mendadak mati.

Kedua nelayan yang telah mengenakan pelampung lantas berusaha menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut.

Langkah tersebut cukup tepat lantaran tak beberapa lama kemudian, kapal yang terus dihempas gelombang kemudian hancur menghantam karang. Kapal pecah menjadi dua bagian dan tak berbentuk serta tidak bisa digunakan kembali.

"Keduanya terombang-ambing di perairan selama kurang lebih 1 jam. Kami yang dari lokasi jaga mendapat laporan langsung menerjunkan anggota," kata Suridiyanto, saat dihubungi Selasa

Kedua korban berhasil dibawa ke pinggir dalam kondisi selamat. Begitu pula dengan bangkai kapal juga sudah dievakuasi.

Keduanya dalam kondisi lemas karena meminum air laut dan mengalami syok.

"Langsung kami berikan penanganan. Korban atas nama Wadiyo kami bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan karena mengalami sesak nafas. Untuk Bardi ditangani di pos SAR," ucap dia.

Koordinator Tim SAR Korwil II Gunungkidul, Marjono mengatakan, dalam dua bulan terakhir ini sudah ada dua kasus laka laut dengan korban nelayan pencari lobster. Untungnya semua korban selamat.

"Kami terus mengimbau agar nelayan memperhatikan keselamatan saat mencari ikan, salah satunya dengan menggunakan pelampung," kata dia.

Berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang landai dalam sepekan ke depan. Meski demikian, baik nelayan maupun wisatawan harus tetap hati-hati.

"Terpenting patuhi imbauan petugas dan taati rambu peringatan. Tinggi gelombang sepekan ke depan sekitar 1,5 meter," kata Marjono.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/20/16065451/tabrak-karang-setelah-dihantam-ombak-kapal-nelayan-terbelah-menjadi-dua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke