Salin Artikel

5 Fakta Kunjungan Prabowo di Garut dan Tasikmalaya, Bicara "Genderuwo" hingga Kritik Pemerintah

KOMPAS.com - Saat mengunjungi Kota Garut, Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, melontarkan kritikan kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo mengkritik masih tingginya angka pengangguran saat ini. Namun, menurut Prabowo, banyak tenaga kerja asing (TKA) yang mudah mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

Selain itu, Prabowo juga turut angkat bicara tentang politik "genderuwo" yang beberapa hari lalu rampai dibicarakan.

Inilah sejumlah fakta dalam kunjungan Prabowo di Garut dan Tasikmalaya.

Pada hari Sabtu, (17/11/2018), Prabowo Subianto berkunjung ke Tasikmalaya untuk berziarah ke makam Abah Sepuh dan Anom Pondok Pesantren Suryalaya.

Kedatanngan Prabowo langsung disambut para pimpinan dan sesepuh pondok pesantren saat mulai turun dari helikopter sampai ke area kompleks pemakaman di sekitar pesantren.

"Beliau melakukan ziarah ke makam Abah Sepuh dan Abah Anom di sini. Beliau sudah tahu ziarah ke sini dan langsung naik ke atas bukit makam di dalam komplek pesantren," jelas Pimpinan Ponpes Suryalaya KH Zaenal Abidin, Sabtu siang.

Zaenal menambahkan, sosok Prabowo sudah dikenalnya sejak era masa Orde Baru zaman Presiden Soeharto.

"Beliau adalah mantan menantu Pak Presiden Soeharto. Jadi beliau sudah paham saat berkunjung ke pesantren pasti ziarah ke makam Abah Sepuh dan Abah Anom," kata dia.

Zaenal membantah bahwa kunjungan Prabowo Subianto terkait kepentingan pencalonanannya sebagai presiden.

"Begini, ini acara kunjung mengunjungi dan tidak ada kaitannya dengan itu (Pilpres)," ungkapnya.

Namun, Zaenal menilai sosok Prabowo adalah figur yang sudah matang dan menjadi salah satu sosok yang layak untuk menjadi pemimpin di negeri ini.

Terlebih lagi, sosok Prabowo dinilainya sebagai salah satu figur yang berpengalaman di Indonesia.

"Beliau umurnya sudah 60 tahun dan mantan menantu Presiden Soeharto. Jadi beliau merupakan sosok yang matang dan berpengalaman," pungkasnya.

Selain ke Tasikmalaya, Prabowo Subianto juga mengunjungi Kota Garut. Di kota tersebut, Prabowo mengkritik pemerintah yang terkesan tak peduli dengan fenomena meningkatnya jumlah pengangguran.

Menurut Prabowo, tingkat pengangguran yang semakin tinggi tidak bisa dilepaskan dari tanggung jawab pemerintah dalam menyediakan lapangan kerja bagi warganya. Namun di sisi lain tenaga kerja asing (TKA) justru terlihat mudah mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

"Ini politisi klasik dari Jakarta berpidato, ekonomi kita bagus, rakyat gembira kok. Rakyat mau kerja boleh, saking banyaknya lapangan kerja, tenaga kerja dari asing boleh berbondong-bondong masuk, tapi rakyat kita banyak yang nganggur," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media Prabowo-Sandiaga, Sabtu (17/11/2018).

Hal itu ia ungkapkan dalam acara 'Prabowo Menyapa' di Graha Intan Balarea, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).

Selain mengkritik pemerintah, Prabowo juga mempromosikan buku berjudul "Paradoks Indonesia".

Menurut Prabowo, yang juga penulis buku tersebut, buku tersebut berupa kumpulan data soal kondisi bangsa ini dan perjalanan bangsa yang saat ini sudah mengarah tidak baik.

"Dari data yang saya kumpulkan puluhan tahun, semua fakta yang saya kumpulkan, menunjukan bangsa ini ke arah yang tidak baik," katanya.

Prabowo berharap buku tersebut dibaca oleh masyarakat dan bukan hanya sekadar dipajang saja.

Calon Presiden Prabowo Subianto melihat citra politik saat ini bergeser jauh dari arti yang sebenarnya. Hingga, politik saat ini terkesan menakutkan hingga muncul politik Genderuwo.

"Secara keilmuan, politik itu artinya keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat, tapi sekarang jadi menakutkan hingga ada Genderuwo politik," katanya saat menemui warga Garut di Kampung Sukaraja Desa Jatisari Kecamatan Karang Pawitan Sabtu (17/11/2018).

Namun, Prabowo enggan melanjutkan kelakarnya tersebut sambil setengah bercanda.

"Saya juga nggak tahu tampangnya (Genderuwo politik), jangan dilanjutkan bicaranya ada TV disini, Piss, Piss," katanya sambil mengacungkan dua jari.

Sumber: KOMPAS.com (Ari Maulana Karang, Kristian Erdianto, Irwan Nugraha)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/19/16005391/5-fakta-kunjungan-prabowo-di-garut-dan-tasikmalaya-bicara-genderuwo-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke