Salin Artikel

Waspada Bencana di Sejumlah Daerah, Balita Diterkam Buaya saat Banjir hingga Trauma Warga Mamasa Akibat Gempa

KOMPAS.com - Memasuki musim penghujan, bencana banjir dan longsor mengancam sejumlah daerah. Kekhawatiran pun mengintai warga di sejumlah daerah rawan gempa. 

Di wilayah Jawa Barat tercatat telah terjadi 83 kali banjir selama bulan November. Akibatnya, ribuan warga terpaksa mengungsi. Selain itu, gempa masih terus mengencam Mamasa. Terbaru, gempa bermagnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Mamasa pada hari Kamis (15/11/2018).

Sementara itu, seorang anak tewas diterkam buaya saat bermain air banjir di Pekanbaru.

Berikut ini kondisi ancaman bencana di sejumlah daerah.

Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (15/11/2018) pukul 07.01 Wita. Berdasar data dari BMKG menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5,5, dengan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 2,95 LS dan 119,41 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 5 kilometer arah timur Kota Mamasa, dengan kedalaman 10 kilometer.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan, dengan memperhatikan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi di wilayah Kabupaten Mamasa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme turun. Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Mamasa dan Toraja dalam skala intensitas IV MMI serta Mamuju III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” katanya.

Rahmad Andika Saputra, bocah berusia 7 tahun tewas diterkam buaya di depan rumahnya di Dusun I Harapan, Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Kamis (15/11/2018).

Korban diterkam buaya saat sedang mandi di depan rumahnya yang sedang dilanda banjir.

"Korban kita temukan sudah meninggal dunia di dekat jembatan memasuki rumahnya sekitar 20 meter. Kondisi korban mengalami luka robek akibat gigitan buaya di perut, dada, punggung sebelah kanan," kata Kapolsek Bonai Darussalam Iptu Riza Effyandi, kepada Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Kejadian tersebut berawal dari korban, sekitar pukul 09.00 WIB, pamit kepada ibunya, Ayu Lestari, untuk mandi di depan teras rumah panggung yang sedang banjir.

"Pada saat korban akan naik ke teras rumah, ibu korban melihat adanya gelombang air yang cukup besar dan ketika itu korban hilang di dalam air," sebut Riza.

Melihat anaknya hilang, lanjut dia, ibu korban langsung berteriak meminta tolong kepada suaminya, Darman Laia, namun setelah dicari tidak ditemukan.

Beberapa orang saksi yang ikut melakukan pencarian, melihat ada seekor buaya dari jarak sekitar 200 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).

Juna Muhammad Fauzi, seorang anak berusia dua tahun ditemukan tewas setelah jatuh dari rumahnya yang sedang banjir di Dusun Tanjung Sari, Desa Kuantan Babu, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

"Korban jatuh dari rumahnya. Kondisi rumah korban sedang banjir. Jadi korban ditemukan meninggal dunia dengan posisi mengapung di kolong rumahnya," kata Ps Paur Humas Polres Inhu Bripka Misran, Kamis (15/11/2018).

Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 11.00 WIB. Awalnya, korban tidur di dalam kamar. Setelah itu, ibunya, Rini, pergi keluar untuk menjemput anaknya yang lain dari sekolah.

"Setibanya ibu korban di rumahnya, korban tidak terlihat lagi di kamar. Sementara pintu dapur terbuka," kata Misran.

Sebanyak 83 insiden bencana banjir dan longsor terjadi di wilayah Jawa Barat selama bulan November 2018.

Berdasar catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, 83 kejadian itu meliputi 23 insiden banjir dan 60 longsor. Dari jumlah tersebut, enam orang meninggal.

"Dari tanggal 1-13 November 2018, ada 23 kejadian banjir dan longsor 60. Dari kejadian itu enam meninggal dan satu hilang. Korban terbanyak pada insiden banjir bandang Cipatujah," ujar Kepala BPBD Jabar Dicky Saromi, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Rabu (14/11/2018).

Dia melanjutkan, sebanyak 7.099 warga terpaksa mengungsi akibat banjir.

"Mereka atau pengungsi ini tidak ditempatkan di tenda tapi ditempatkan di masjid, gedung-gedung, jadi aman. Ini adalah jumlah warga yang terkena dampak banjir," ujar Dicky.

Adapun untuk bencana longsor, sambung Dicky, 60 insiden terjadi di 14 daerah di Jabar seperti di Kota Bogor 18 kejadian, Kabupaten Sukabumi 8 kejadian, Kabupaten Bandung Barat 8 kejadian, dan Kabupaten Bandung 5 kejadian. Salah satu bencana paling mencolok yakni longsor di Tasikmalaya yang mengakibatkan adanya hambatan di jalur Tasikmalaya-Bandung via Gentong.

Longsor menerjang bangunan SMKN 2 Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah, saat siswa tengah melakukan kegiatan belajar mengajar, Rabu (14/11/2018).

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun longsor mengakibatkan talud, pagar, serta tujuh sepeda motor milik siswa yang terparkir di halaman rusak.

Wakil Kepala Humas SMKN 2 Bawang, Aris Budi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

"Sebelum kejadian, sempat terjadi hujan lebat, saluran pembuangan tidak bisa menampung debit air sehingga terjadi genangan di lapangan parkir sedalam 30 sentimeter," kata Aris, kepada Kompas.com.

Genangan tersebut membuat tanah uruk di sekitar talud labil hingga terjadi longsor. Material menjebol talud dan merobohkan pagar parkiran.

Tujuh sepeda motor milik siswa yang terparkir di sekitar tembok rusak tertimpa material.

"Sekolah sudah berkoordinasi dengan siswa pemilik motor dan akan menangani kerusakannya," ujar dia.

Tim SAR gabungan terus bekerja mencari korban tanah longsor yang terjadi di Dusun Dua, Desa Sukamaju Mohili, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Setelah beberapa saat, tim SAR menemukan seorang korban tewas, Rabu (14/11/2018).

Koordinator Pos SAR Nias, Tonggor Gultom mengatakan, korban ditemukan di dalam material longsor sedalam 2 meter.

"Tim SAR gabungan menemukan korban keempat tadi sore di dalam material tanah longsor," kata Tonggor, Rabu.

Korban ditemukan sekitar pukul 16.40 WIB di kedalaman 2 meter.

"Korban berada di kedalaman 2 meter dari pemukaan longsor dan sejauh 2 kilometer dari tempat kejadian," ucap dia.

Tim SAR masih berjuang mencari sejumlah korban yang diduga masih tertimun longsor.

Sumber: KOMPAS.com (M Iqbal Fahmi, Dendi Ramdhani, Idon Tanjung, Amran Amir, Hendrik Yanto Halawa)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/16/16003061/waspada-bencana-di-sejumlah-daerah-balita-diterkam-buaya-saat-banjir-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke