Salin Artikel

Tembok SD yang Roboh dan Tewaskan 2 Siswa Akhirnya Dibongkar

"Karena ada arahan dari Polresta Pekanbaru, maka seluruhnya tembok kita bongkar," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal pada Kompas.com, Rabu (14/11/2018).

Untuk pembongkaran sisa bangunan tembok yang roboh ini, dia mengaku berkoordinasi dengan dinas PUPR Pekanbaru. Sehingga diturunkan alat berat untuk pembongkaran.

Menurut Jamal, sisa bangunan tembok yang ada saat ini masih layak jika dilihat dari struktur pembangunannya.

"Sisa yang di ujung masih layak. Tapi kalau yang roboh ini kan bagian bawahnya mungkin faktor cuaca. Karena sekarang musim hujan.

Namun, untuk memastikan penyebab robohnya bangunan tembok ini, pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu.

"Akan kita survei dulu," katanya.

Pascakejadian ini, Jamal mengaku akan menginstruksikan seluruh sekolah di Pekanbaru untuk melakukan pemeriksaan bangunan fisik sekolah.

"Kita gak mau kejadian dua kali. Semuanya akan kita cek," tegas Jamal.

Menurut dia lagi, pascakejadian ini tidak akan terlalu lama mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.

"Di sini kan ada tiga sekolah (SDN 141, SDN 48 dan SDN 170). Sepertinya memang terganggu di awal saja, tapi tidak akan terganggu terlalu lama.

Sekolah tidak diliburkan," ujar Jamal.

Dia mengaku, sebelum peristiwa itu terjadi, pihaknya sudah mendapat laporan dari RW setempat.

"Baru kemarin disampaikan ketua RW nya soal kondisi tembok ini. Tapi kan baru kemarin usulannya. Untuk pembangunan tembok baru, tentu ada perencanaan. Sebelumnya tembok ini dibangun swadaya wali murid," terang Jamal.

Pihak menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua orang korban akibat tertimpa tembok roboh ini.

"Kita turut berduka cita. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan," ucap Jamal.

Diberitakan sebelumnya, tembok sekolah dasar di Jalan Abidin, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, mengalami roboh yang menimpa enam orang korban, Rabu sekitar pukul 07.00 WIB.

Dalam peristiwa itu, dua korban meninggal dunia, yakni Yanitra Oktovizoly (17) siswi kelas 12 SMAN 14 Pekanbaru warga Jalan Abidin, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, dan William Maleakhi (7) siswi kelas 1B SDN 141 Pekanbaru warga Jalan Pinang, Desa Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Kedua korban ini tewas karena mengalami luka berat, akibat material bangunan tembok yang roboh dengan ketinggian sekitar dua meter. Sementara panjang tembok yang roboh sekitar 18 meter dengan panjang seluruhnya 60 meter.

Selain dua orang korban tewas, empat orang korban lainnya mengalami luka-luka, yakni Rasyad Agus Triono (11) siswa kelas lima SDN 48 Pekanbaru warga Kecamatan Bukit Raya (adik dari korban Yanitra Oktovizoly) Linda Ayu Ramadani (7) siswi kelas 1 SDN 170 Pekanbaru warga Kecamatan Bukit Raya, Diva Anggriani (13) siswi kelas lima SDN 130 Pekanbaru warga Jalan Bukit Raya dan seorang wanita bernama Minarti (41) juga warga Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/14/16231421/tembok-sd-yang-roboh-dan-tewaskan-2-siswa-akhirnya-dibongkar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke