Salin Artikel

6 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online di Palembang: Polisi Ancam Tembak Mati hingga Mimpi Putri Korban

Seperti diketahui istri Sofyan, Fitriani, melaporkan suaminya telah hilang pada hari Selasa (30/10/2018) lalu. Saat itu Fitriani hanya mendapat pesan dari Sofyan untuk memantau dirinya saat mengantar penumpang yang misterius.

Usaha polisi selama kurang lebih satu bulan pun akhirnya membuahkan hasil. Dugaan sementara, Sofyan telah tewas di tangan komplotan perampok spesialis sopir taksi online tersebut.

Berikut ini fakta di balik kasus tewasnya Sofyan di Palembang.

Sederet kasus kekerasan yang beberapa berujung dengan kematian sopir taksi online telah terjadi di Palembang.

Hal itu membuat Fitriani resah saat suaminya, Sofyan, memberikan pesan untuk memantau dirinya saat mengantar penumpang ke kawasan KFC Bandara Sultan Mahmud Badarudiin II.

Ternyata apa yang ditakutkan Fitriani benar terjadi. Pada hari Senin (12/11/2018), polisi mengabarkan bahwa Sofyan telah menjadi korban perampokan serta pembunuhan.

Salah satu pelaku telah berhasil ditangkap dan beberapa lainnya masih buron.

"Iya korbannya sudah tewas, pelakunya lupa di mana jenazahnya. Sekarang masih diperiksa petugas, untuk mencari korban," kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.

Satu orang yang diduga pelaku perampokan sopir taksi online Sofyan (43) ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan, Senin (12/11/2018).

Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan penangkapan pelaku perampokan dengan korban Sofyan, sopir taksi online yang hilang sejak beberapa bulan lalu.

Namun, Zulkarnaian enggan membeberkan identitas dan lokasi penangkapan pelaku perampokan.

"Iya, kita memang belum rilis karena masih fokus mencari tiga orang lagi (pelaku). Satu sudah ditangkap," kata Zulkarnain

Namun demikian, Kapolda meminta para pelaku untuk segera menyerahkan diri. Polisi akan mengambil tindakan tegas ketika penangkapan.

"Lebih baik menyerahkan diri, sama seperti yang lain-lain (ditembak mati) kalau tidak menyerahkan diri. Saya sikat betul," ujarnya.

Salah satu pelaku perampokan dan pembunuhan Sofyan sudah tertangkap, namun jasad Sofyan masih dalam pencarian petugas.

"Iya korbannya sudah tewas, pelakunya lupa di mana jenazahnya. Sekarang masih diperiksa petugas, untuk mencari korban," kata Kapolda Irjen Pol Zulkarnain saat dikonfirmasi.

Zulkarnain mengatakan, hasil pemeriksaan sementara, pelaku yang saat ini belum disebutkan identitasnya itu membuang jenazah Sofyan yang telah terbujur kaku di kawasan kota Sekayu, kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

"Petugas masih menyusuri di mana lokasi dibuangnya, pengakuannya di sekitar jalan kawasan Sekayu," jelas Zulkarnain.

Berdasar penyelidikan semantara terhadap pelaku, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, empat pelaku menghabisi nyawa Sofyan secara sadis lalu membuangnya di sekitar jalan menuju Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.

"Sama seperti kasus sebelumnya, ada yang pegang kaki, tangan dan menghabisinya. Setelah itu dibuang di sekitar jalan (menuju) Sekayu," kata Zulkarnain, Senin (12/11/2018).

Keterangan dari pelaku yang ditangkap kini terus dikembangkan petugas, terlebih lagi titik lokasi pembuangan Sofyan yang sampai sekarang terus disisir petugas.

"Kami masih mencari di mana korban dibuang, petugas masih mencarinya. Identitas pelaku belum bisa disampaikan karena memang masih pengembangan," ujar jenderal bintang dua ini.

Apika (10) anak bungsu Sofyan, mengaku terus bermimpi ayahnya akan segera pulang dan menemaninya tidur.

Hal tersebut diungkapkan oleh Hidayat (24), adik dari Sofyan, Apika sempat mengigau jika ayahnya akan pulang ke rumah.

Bahkan, dalam mimpi Apika, kakaknya itu sempat berujar untuk menunggu kepulangannya.

"Tunggu Papa pulang,” kata Hidayat, menirukan ucapan Apika, ketika bermimpi tentang ayahnya, Senin (12/11/2018).

Sofyan dan Fitriani (32) dikaruniahi empat orang anak. Seluruh anak-anaknya pun sangat dekat dengan sosok sang ayah.

Apalagi, ketika Sofyan pulang ke rumah usai bekerja, dia selalu menyempatkan diri bermain bersama anak-anaknya.

“Papanya memang dekat, kalau di rumah sering ajak bermain anaknya, libur kerja juga suka jalan-jalan. Mereka memang merindukan Papanya,” ucap Hidayat.

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/13/11121721/6-fakta-pembunuhan-sopir-taksi-online-di-palembang-polisi-ancam-tembak-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke