Salin Artikel

Di Balik Kebakaran Kantor Gubernur Papua...

KOMPAS.com - Kebakaran melanda Gedung Sasana Krida di kompleks Kantor Gubernur Papua, Minggu (11/11/2018).

Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting. Akibat kebakaran tersebut, gedung yang dibangun pada tahun 1974 tersebut rusak parah.

Berikut ini fakta di balik kebakaran Gedung Sasana Krida di Papua.

1. Dikira asap sampah, teryata Gedung Sasana Krida terbakar

Seorang saksi bernama Marcelino (32) mengungkapkan, sebelum api membakar gedung tersebut, ia melihat kepulan asap tebal di belakang Gedung Sasana Krida.

Awalnya, ia mengira asap itu muncul karena ada yang membakar sampah. Namun, karena asap semakin tebal, ia bersama anggota Pos Satpol PP mengecek sumber asap.

"Kami berjumlah empat orang saat mengecek sumber asap. Ketika kami membuka pintu aula, terlihat adanya api yang sudah merambat ke bangunan lainnya. Kemudian kami segera melaporkannya ke polisi dan mobil pemadam kebakaran," kata Marselino.

2. Mobil water cannon dikerahkan padamkan api

Petugas pemadam kebakaran segera meluncur ketika mendapat informasi kebakaran di kompleks Kantor Gubernur Papua.

Dua unit dan satu unit mobil water canon milik Polda Papua juga ikut melakuan pemadaman. Kurang lebih satu jam, api berhasil dipadamkan.

Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran.

"Data lengkapnya saya belum terima. Baik itu penyebab kebakaran dan juga hasil penyelidikan, jadi saya minta sabar," kata Kasubag Humas Polres Jayapura Kota Iptu Jahja Ruma, Minggu sore.

3. Penyebab kebakaran diduga karena korsleting

Asisten Bidang Umum Sekda Papua Elysa Auri mengatakan, kebakaran diduga karena korsleting. Namun, untuk kepastiannya dirinya menunggu hasil penyelidikan polisi.

“Dari informasi api bersumber dari gudang di samping ruangan transit VIP Gedung Sasana Krida. Api kemudian merambat ke bagian belakang, tepatnya panel induk listrik Kantor Gubernur Papua. Karena terpapar panas ini yang kemudian panel itu meledak hingga menyebabkan kebakaran. Akan tetapi, biarlah polisi yang menyimpulkannya,” kata Elysa.

4. Tidak ada korban jiwa, namun kondisi gedung rusak

Dikutip dari Antara, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Papua Israil Ilolu mengatakan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIT oleh tiga unit mobil pemadam kebakaran.

Selain itu, dikerahkan pula water canon milik Polda Papua dan sekitar 10 mobil tandon air.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, dan api hanya menjalar di sekitar area Gedung Sasana Krida," kata Israil, Minggu.

Israil mengatakan, pihaknya belum dapat menginventarisasi secara detail apa saja yang ikut terbakar dalam peristiwa tersebut.

"Yang jelas kursi, meja, AC, sound system, ruangan transit pejabat hingga lantai dua Sasana Krida ikut terbakar," ujar dia.

Akibat peristiwa ini, plafon dan atap Gedung Sasana Krida turut ambruk.

5. Gedung Sasana Krida di Papua dibangun 1974

Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua Elysa Auri mengatakan, Gedung Sasana Krida merupakan bangunan lama yang harus diperbaiki kembali, termasuk instalasi listriknya.

"Gedung Sasana Krida itu memiliki alat-alat pencegah kebakaran, hanya saja karena dibangun sejak 1974 sehingga belum dicek kembali," kata Elysa.

Menurut Elysa, karena Gedung Sasana Krida ini bangunan lama, maka perlu dibangun kembali.

“Sebenarnya Kantor Gubernur sudah punya fasilitas pemadaman kebakaran. Tapi, karena Gedung Sasana Krida dibangun sejak 1974 silam atau sudah berusia hampir 45 tahun (sehingga memang perlu segera ada fasilitas pemadaman yang lebih memadai),” ujar Elysa, saat meninjau lokasi kebakaran.

Elysa mengakui, fasilitas yang ada saat ini perlu ada pembaruan.

Sumber: KOMPAS.com (Inggried Dwi Wedhaswary, John Roy Purba)/ANTARA

https://regional.kompas.com/read/2018/11/12/20150911/di-balik-kebakaran-kantor-gubernur-papua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke