Salin Artikel

Ribuan Ayam Bantuan Pemerintah Mati, Program "Bekerja" Terancam Gagal

Puluhan ayam jowo super (joper) miliknya hibah dari Kementerian Pertanian mati secara misterius.

Ayam unggulan hasil pemuliaan yang masih berusia itik tersebut satu-persatu mati sebelum tumbuh dewasa.

Dalam jangka waktu satu minggu setelah diterima, 50 ekor ayam Sahroji saat ini hanya tersisa belasan ekor saja.

“Sekarang paling tinggal empat belas, tidak sampai seminggu ayam sudah ada yang mati,” katanya, Jumat (9/11/2018).

Ternyata kematian masal ayam joper menimpa hampir seluruh penerima bantuan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja) Kementan di Desa Candinata. Seperti Nawiaji (45) yang mengaku hanya menyisakan 13 ekor ayam sejak sepekan disalurakan.

“Ya, sama, paling tinggal 13 ekor, di sini (Candinata) rata-rata ya pada mati, paling tinggal belasan saja,” ujarnya.

Nawiaji sendiri belum mengetahui penyebab pasti kematian massal ribuan ayam bantuan di desanya. Ayam tetap saja tidak dapat bertahan hidup meski sudah diberi pakan sesuai standar yang disosialisasikan oleh dinas.

Nawiaji mengungkapkan, pembagian ayam bantuan disalurkan melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga di lapangan desa setempat.

Saat penyerahan bantuan, baik warga maupun dinas tidak mempersiapkan keranjang untuk membawa ayam pulang.

“Dinas waktu ngasih tidak pakai keranjang, jadi ayam-ayamnya dimasukin ke karung,” ungkapnya.

Hal tersebut, lanjut Nawiaji, diduga membuat kondisi ayam stres sehingga daya tahan tubuhnya semakin lemah. Ditambah bentuk kandang yang tidak standar membuat ayam tersebut tidak dapat bertahan hidup.

“Nah, kandangnya kan kandang biasa, mungkin kurang hangat,” katanya.

Dalam protap, setelah penyaluran, seharusnya petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga melakukan pendampingan. Namun sejak pertama bantuan tersebut disalurkan, warga tidak pernah mendapati kehadiran petugas pendamping dari instansi terkait.

“Kayaknya belum pernah ada yang datang ke rumah,” ujar Nawiaji.

Program "Bekerja" terancam gagal

Kematian ribuan ayam joper bantuan membuat program "Bekerja" Kementan terancam gagal. Untuk diketahui, bantuan ayam joper di Kabupaten Purbalingga dibagikan kepada 8.806 rumah tangga miskin (RTM).

Bantuan dilakukan di 63 desa di empat kecamatan. Masing-masing RTM menerima 50 ekor ayam.

Program Bekerja ini diharapkan bisa mengentaskan kemiskinan masyarakat. Sebab, dari modal 50 ekor ayam, nantinya penerima bisa mendapatkan tambahan penghasilan dan gizi dari telur dan daging ayam unggulan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinpertan Purbalingga Lily Purwati membenarkan peristiwa tersebut. Ada laporan bahwa ayam bantuan yang diterima warga banyak yang mati.

Pihaknya mengaku akan melakukan tindak lanjut dan evaluasi demi keberhasilan program pengentasan kemiskinan.

“Iya, ternyata waktu itu banyak yang membawa dari titik pembagian ke rumah dimasukkan ke kantong. Lalu kami akan evaluasi, untuk diusahakan bisa dipinjami keranjangnya untuk membawa sampai rumah, sehingga lebih aman,” kata Lily.

Selain itu, Lily juga mengakui bahwa kondisi kandang belum sepenuhnya siap. Pasalnya, dana bantuan untuk membuat kandang terkendala pada proses pencairan dan terlambat disalurkan. Sehingga, ketika ayam sudah sampai pada penerima, kandang masih ala kadarnya.

“Masing-masing RTM menerima Rp 500.000 untuk pembuatan kandang. Waktu itu kandangnya agak terlambat, karena pencairan itu kan melalui mekanisme perbankan,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/09/16181191/ribuan-ayam-bantuan-pemerintah-mati-program-bekerja-terancam-gagal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke