Salin Artikel

Sebelum Terbang, Ubaidillah Korban Lion Air Sempat Bertemu Ibunda

KARANGANYAR, KOMPAS.com — Duka menyelimuti pemakaman Ubaidillah Salabi, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/11/2018).

Keluarga tak menyangka bapak empat anak ini bakal pergi selamanya setelah sehari sebelumnya mengajak salah satu anaknya menengok ibu kandungnya di Karanganyar, Jawa Tengah.

Usai berpamitan dengan Siti Maryatun, ibu kandungnya, sehari kemudian naas menimpa Ubaidillah.

Kasubdit Inventarisasi IPSDH Departemen Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu menjadi satu dari ratusan korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Sebelum berangkat, almarhum Ubaidillah datang ke rumah ibunya dan berpamitan," terang Fajri salah satu kerabat keluarga Ubaidillah di sela-sela pemakaman di Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu ( 7/11/2018).

Tetapi tidak ada yang mengira jika kesempatan tersebut merupakan pertemuan terakhir antara Ubaidillah dengan ibundanya.

Senada dengan Fajri, Anis Ridho, kakak kandung korban menyatakan sehari sebelum kecelakaan, Ubaidillah menyempatkan diri mengunjungi kampung halamannya di Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Kedatangan Ubaidillah ke rumah orang tuanya di Karanganyar juga mengajak anaknya yang merupakan mahasiswa UGM Yogyakarta.

“Almarhum sudah di Karanganyar dari Jumat (26/10/2018) sampai Minggu (28/10/2018). Almarhum juga mengajak anaknya yang kebetulan kuliah di UGM sekalian mengajak ketemu eyang,” kata Ridho.

Pada Minggu (28/11/2018), Ubaidillah kemudian kembali menuju rumahnya di Bogor melalui bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Keesokan harinya, Senin (29/10/2018), Ubaidillah terbang dengan menumpang pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang.

Suami Pety Novita itu diketahui menjadi korban lantaran namanya masuk dalam daftar manifes penumpang di nomor 135. Jasad Ubaidillah teridentifikasi Tim DVI RS Polri melalui sidik jari, Selasa (6/11/2018).

Sehari setelah teridentifikasi, jenazah diantar ke pihak keluarga di Karanganyar, Jawa Tengah, untuk dimakamkan di pemakaman umum Desa Karangmojo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/11/2018).

Ridho mengatakan ia mendapatkan kabar duka adiknya menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air dari istri Ubaidillah. Bahkan saat mengabarkan, Pety menangis karena suaminya menjadi salah satu penumpang pesawat naas tersebut.

"Istrinya sampaikan kalau adik saya menjadi salah satu penumpang pesawat yang jatuh," kata Ridho.

Ridho saat itu tidak menyangka adiknya akan menjadi korban kecelakaan tersebut. Pasalnya, Ubaidillah biasa terbang menumpang pesawat Garuda.

Sementara itu Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat berada di rumah duka menyatakan Ubaidillah dikenal sebagai sosok yang cerdas, berprestasi, dan ramah di lingkungannya.

"Kami segenap warga Karanganyar menyampaikan duka yang sedalam-dalamnya, atas kepergian almarhum Ubaidillah Salabi. Semasa hidupnya, almarhum meninggalkan kesan yang amat baik dan penuh prestasi," ujar Juliyatmono. 

https://regional.kompas.com/read/2018/11/08/10510221/sebelum-terbang-ubaidillah-korban-lion-air-sempat-bertemu-ibunda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke