Salin Artikel

Fakta Pemakaman Korban Lion Air, Ada yang Hendak Menikah di Januari hingga Seragam yang Tertinggal

KOMPAS.com - Kedatangan jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 disambut isak tangis keluarga.

Doa dipanjatkan sebelum jenazah diantar ke tempat peristirahatan terakhir. Duka keluarga seketika luruh bersama peti jenazah yang dikubur di liang lahat.

Rasa Kehilangan yang begitu tiba-tiba tersebut menyisakan kisah dan kenangan mendiang sesaat. Berikut ini sejumlah kisah yang sempat terucap oleh keluarga korban.

Tim DVI Mabes Polri kembali berhasil mengidentifikasi jenazah atas nama AKBP Mito, pada Senin (6/11/2018).

Alamarhum adalah warga Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung yang menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 pada hari Senin (29/10/2018) lalu.

Menurut istri korban, Dian Anindita, saat ditemui di rumah duka di kawasan Selindung Pangkal Pinang, jenazah suaminya akan dimakamkan di Kendal.

"Bapak akan dimakamkan di Kendal. Saya akan menyusul besok pagi," ujar Dian.
Menurut adik korban, Murtiningsih, kakaknya sempat pulang ke Kendal bersama salah satu anaknya sekitar dua minggu lalu pulang.

Saat itu, Murtiningsih dan ibunya sempat foto bersama dengan keluarga Mito.
"Kakak mengenakan seragam Polri dan seragamnya ditinggal di sini,” kata Murtiningsih, Selasa (30/10/2018).

Ia menambahkan, waktu itu kakaknya mengatakan, seragamnya ditinggal biar saat dia datang bisa memakainya lagi.

Fauzan Azima, korban jatuhnya pesawat Lion JT 610, dimakamkan di kampungnya di Jorong Balaimansiro, Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat pada Minggu (4/11/2018).

Di pemakaman keluarga ini, jenazah Fauzan disemayamkan disamping kuburan neneknya.

Paman korban, Hamdi mengatakan, sejak bekerja di Jakarta Fauzan jarang pulang kampung. Terakhir kali pulang saat Idul Fitri 2016 lalu.

"Almarhum berencana menikah Januari mendatang. Tapi, Allah berkehendak lain. Kami pun pasrah,” ucap Hamdi.

Pria berusia 25 tahun ini dikenal jujur dalam bekerja.

Suasana duka menyelimuti anggota keluarga Karmin di posko Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada Senin (5/11/2018). Mereka sedang menunggu kedatangan jenazah Karmin.

"Beliau anak pertama dari tujuh bersaudara. Dulunya beliau pegawai PT Koba Tin di Bangka Tengah," kata salah satu adik korban bernama Harli di posko bandara Depati Amir, Senin (5/11/2018).

Dia menuturkan, tiga adik korban turut hadir menunggu di bandara. Namun, isteri korban tidak hadir karena masih berduka.

"Istri beliau menunggu di rumah. Mau ke sini (bandara) tapi masih berduka," ujar Harli.

Harli mengungkapkan, sebagai anak sulung, korban menjadi panutan bagi saudara-saudaranya yang lain.

Selain memberi solusi terhadap persoalan keluarga, korban juga kerap membantu materi bagi keluarga yang membutuhkan.

Johan Haris Saruinsong dan Shila Venita berdiri di depan peti mati putranya, Hizkia Jorry Saruinsong di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan siang tadi, Senin (5/11/2018).

Johan dan Shila tampak tegar melepas kepergian Jorry, pemuda berusia pria 23 tahun tersebut.

Johan dan Shila pun dengan khusyuk menyanyikan kidung pujian dalam ibadah jelang pemakaman putra bungsunya tersebut.

"Inilah yang ku punya, hati sebagai hamba, yang mau taat dan setia padamu Bapa. Kemana pun ku bawa, hati yang menyembah. Dalam roh dan kebenaran sampai selamanya," suara Johan dan Shila menyanyikan penggalan lagu rohani bagi puteranya.

Di sela upacara pemakaman Jorry, seorang pelayat berbisik pada seorang rekan disampingnya.

"Om Johan dan tante tegar banget ya. Padahal habis kehilangan saudara dan ayahnya juga," ujarnya.

Sumber: KOMPAS.com (Heru Dahnur, Rahmadhani, Slamet Priyatin, Rahmatul Fauza)

https://regional.kompas.com/read/2018/11/06/11090961/fakta-pemakaman-korban-lion-air-ada-yang-hendak-menikah-di-januari-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke