Salin Artikel

Siswi MI yang Diculik dan Dibunuh Dijuluki Boneka Barbie

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - SNH (6), siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Darul Ulum di Desa Parumpanai Kecamatan Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, meninggal dunia dalam kondisi tak wajar. Sebelumnya, SNH dijanjikan diantar pulang sekolah oleh pengemudi kendaraan bermotor berinisial JN (25).

SNH dibunuh di kebun sawit dan diduga pelaku melakukan tindakan pencabulan.

Kematian SNH membuat sedih dan pilu para guru di MI Darul Ulum. Pasalnya siswi tersebut dikenal imut-imut, cerdas, baik dan lucu. Bahkan, SNH dikenal sebagai boneka Barbie.

Ketua Yayasan MI Darul Ulum Ismail mengatakan, sejak sekolah di TK hingga SD Yayasan Darul Ulum, SNH dijuluki guru-gurunya boneka Barbie karena terlihat imut-imut.

“Dia dijuluki boneka Barbie di mata guru dan temannya," kata Ismail, Jumat (02/11/2018).

Sementara pelaku JN (25) diduga memiliki memiliki kelainan seksual. Menurut Arfin warga setempat, JN kerap memanggil anak-anak perempuan saat pulang sekolah namun mereka tidak menggubrisnya.

“Biasa memanggil anak-anak SMP saat pulang sekolah, bahkan dia dekati untuk mengajak pulang naik motornya, tetapi mereka tidak mau.Bahkan, pernah menarik baju ibu-ibu yang terlihat seksi, mungkin dia ada kelainan,” ujarnya.

Kasat Reskrim polres Luwu Timur Iptu Akbar Andi Malloroang mengatakan, motif pelaku membunuh karena tak ingin diketahui perbuatannya oleh orang lain.

“Pada saat kejadian pelaku mencoba melakukan persetubuhan hingga korban menangis sekuatnya dan pelaku tak ingin jika perbuatannya dilaporkan oleh korban atau diketahui oleh orang lain,” ucapnya.

Atas perbuatannya, JN kini mendekam di rumah tahanan Mako Polres Luwu Timur. Pelaku dikenakan adalah pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/02/13561391/siswi-mi-yang-diculik-dan-dibunuh-dijuluki-boneka-barbie

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke