Salin Artikel

Pengusaha Ban Asal Sumenep Ini Buat Mobil Kayu, Habiskan Rp 350 Juta

Sebuah mobil dengan bodi terbuat dari kayu jati, terlihat mundar-mandir dan menjadi sorotan warga. Bahkan, saat mobil tersebut sedang parkir, jadi obyek swafoto karena keunikannya.

Akhir pekan lalu, mobil ini parkir di depan Labhang Mesem (pintu bahagia) keraton Sumenep.

Para raja dari berbagai daerah di nusantara yang mengikuti festival keraton dan masyarakat adat Asean, tertarik untuk berfoto ria.

Warga yang datang ke acara festival, juga bergantian untuk berfoto ria.

"Cukup unik mobil ini. Eman (rugi) kalau tidak selfie buat diunggah ke medsos," ujar Syakira, gadis asal Surabaya.

Pembuatan mobil kayu itu diawali karena iseng oleh pemiliknya, Edy Ban asal Desa Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep.

Mobil tua bermesin Holden tahun 1964 dengan cc 3000 di rumahnya, hanya menjadi pajangan. Sesekali dihidupkan mesinnya untuk menjaga kondisi kelistrikan mobil.

"Karena iseng, akhirnya saya putuskan untuk dibongkar bodinya, dibuat hotrod dengan body kayu jati," terang Edy, kepada Kompas.com.

Setelah diputuskan untuk dimodifikasi dengan bodi kayu, Edy yang dikenal kaya karena seorang pengusaha ban terbesar di Sumenep, mulai berselancar di internet tentang model bodi hotrod yang cocok dengan mobilnya.

Setelah dapat modelnya, Edy kemudian mencari ahli ukir dan ahli kayu yang bisa merakit sesuai model yang dipilihnya.

"Susah juga untuk dapat ahli meubel yang bisa merakit bodi mobil, karena banyak lekukan yang harus dibuat agar hasilnya bagus dan tetap klasik," imbuh Edy.

Pembuatan dilakukan 2 tahun

Ditemukanlah enam orang yang siap mengerjaka mobil kayu pesanan Edy. Keenam orang itu masing-masing, Masnin (ahli ukir), Rajab (tukang las), Rudi (perangkai), Zaini (tukang plitur), Misriyanto dan Arik (finishing).

Keenam orang tersebut menggarap mobil kayu selama dua tahun lamanya. Pertama dititipkan rangka mobil pada tahun 2016 awal.

Baru pada akhir September 2018 masuk penyelesaian akhir. "Hasilnya memuaskan. Klasik, unik, dan elegan, sesuai dengan yang saya inginkan," kata Edy.

Di bagian bodi mobil yang paling berkarakter, berada di daun pintu kanan dan kiri berupa ukiran lambang keraton Sumenep.

Ukiran lambang keraton Sumenep, juga terdapat di bagian depan dan belakang bodi meskipun ukurannya lebih kecil. Spion kaca di pintu, dibalut dengan ukiran berbentuk tangan seperti orang sedang berdoa.

Pria dengan tiga anak ini mengaku, selama dua tahun proses pengerjaan, ongkos untuk membayar tukang menghabiskan Rp 150 juta.

Bahan-bahan lainnya, termasuk kayu jati dan properti sebagai pelengkap modifikasi, menghabiskan Rp 200 juta.

"Total saya habiskan uang Rp 350 juta. Alhamdulillah keluarga, isteri, dan anak-anak saya ikut senang melihat hasilnya," ungkap dia.

Setelah dipajang dalam ajang Jatim Specta Night Carnival 2018 beberapa waktu lalu, hanya mobil Edy yang paling banyak menyita perhatian karena unik.

Edy mengklaim, mobilnya menjadi satu-satunya di Jawa Timur yang pakai bodi kayu. Karena keunikannya itu, salah satu penggemar mobil hotrod asal Jakarta tertarik untuk memboyongnya ke Jakarta dengan harga Rp 600 juta.

"Saya tidak butuh duit Rp 600 juta. Kesenangan itu tidak bisa ditukar dengan uang kertas. Makanya ketika ada yang menawar, saya tolak kemarin," ujar dia.

Meskipun berbody kayu, Edy mengaku dari tingkat keamanan dan kenyaman, sama dengan mobil hotrod lainnya.

Edy menjamin, meskipun digunakan untuk jarak tempuh jauh, mobilnya tetap aman dan nyaman dengan kekuatan mesin 3000 cc. Mengenai surat-surat kendaraan, tidak ada polisi yang mempersoalkannya.

"Saya bawa ke Surabaya keliling kota no problem. Justru polisinya tolah-toleh, mungkin terpukau. He he he, just kidding," ujar Edy.

https://regional.kompas.com/read/2018/11/02/11301071/pengusaha-ban-asal-sumenep-ini-buat-mobil-kayu-habiskan-rp-350-juta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke