Salin Artikel

Kisah Cinta Segitiga Paranormal yang Berujung Petaka

"Kiswanto ini diajak oleh pelaku saat kejadian pembacokan terjadi. Kami masih memburunya dan mengimbau untuk segera menyerahkan diri," kata Kapolres Pati, AKBP Uri Nartanti, Selasa (23/10/2018).

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Polres Pati, Iptu Agung Suharyono, menambahkan, pembacokan terhadap Sugiarto hingga berujung tewas tersebut terjadi karena pelaku terbakar api cemburu.

Amarah pelaku pembacokan, yakni Dwi Sulistyo (27), warga Desa Gabus, Kecamatan Gabus, Pati, meluap lantaran Sugiarto dianggap telah mengganggu keharmonisan keluarga kecilnya.

Cinta segitiga

Dari hasil pemeriksaan Satreskrim Polres Pati, sambung Agung, secara diam-diam korban diduga sudah menjalin hubungan terlarang dengan istri pelaku, yakni IL (26) selama beberapa bulan ini.

Perkenalan keduanya diawali pada enam bulan lalu saat IL mengajak ibunya yang sakit untuk berobat ke Sugiarto yang selama ini dikenal sebagai dukun. Saat itulah perlahan Sugiarto mulai jatuh hati pada IL, istri pelaku. 

"Dugaannya, secara diam-diam korban sudah menjalin hubungan terlarang dengan istri pelaku. Cinta segitiga ini sepertinya sudah berlangsung lama," kata Agung.

Puncaknya, pada Kamis (18/10/2018) malam sekitar pukul 11.00 WIB, saat itu korban berulang kali menelepon istri pelaku untuk mengajak berkencan. Saat itu posisi pelaku sedang berada di rumah dengan istri dan seorang anaknya.

Istri pelaku yang ketakutan menolak ajakan untuk bertemu. Korban terus saja merayu bahkan dengan ancaman akan menghabisi nyawa seluruh keluarga istri pelaku, termasuk pelaku.

Pelaku yang akhir-akhir ini mencurigai gelagat yang tak beres itu selanjutnya bertanya kepada istrinya. Istri pelaku pun menyebut bahwa dirinya sering dirayu oleh korban. Bahkan korban juga mengancam istri pelaku.

Nah dari sinilah amarah pelaku terbakar. Selain mencurigai adanya dugaan perselingkuhan itu, pelaku juga tak terima dengan ancaman korban. Sambungan telepon dari korban ke ponsel istri pelaku akhirnya diangkat oleh pelaku.

Bukannya meminta maaf, korban malah menantang duel pelaku di depan SMPN 1 Gabus, Pati. Tanpa pikir panjang, merasa martabatnya dinjak-injak, pelaku langsung mengambil sebilah sabit berukuran 45 cm yang ada di dalam rumah.

Dwi kemudian mengajak serta temannya, Kiswanto. Keduanya pun berboncengan mengendarai motor menghampiri korban.

Sesampainya di lokasi kejadian, korban yang membawa bambu runcing itu langsung dibacok secara membabi buta oleh pelaku. Korban yang tak sanggup melakukan perlawanan akhirnya tewas tersungkur bersimbah darah. Pelaku bersama temannya kemudian kabur meninggalkan korban.

"Pelaku emosi dengan korban yang menganggu keharmonisan keluarganya. Selain mencurigai perselingkuhan, pelaku tak terima dengan ancaman pelaku. Kasus ini masih terus kami dalami. Ada sembilan luka bacokan pada leher dan punggung. Pembuluh darah leher putus dan luka punggung mengenai paru-paru," pungkas Agung.

Untuk diketahui, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pati, Jawa Tengah berhasil mengungkap kasus tewasnya Sugiarto (48), warga Desa Brati, Kecamatan Kayen, Pati.

Sebelumnya, korban ditemukan oleh sudah tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah tergeletak di jalan raya Gabus-Tlogoayu, depan SMPN 1 Gabus, Pati pada Jumat (19/10/2018) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Sugiarto diduga kuat merupakan korban pembunuhan. Identifikasi oleh tim forensik di RSUD Soewondo, Pati, ditemukan banyak bekas luka bacok senjata tajam pada fisik Sugiarto.

Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti menyampaikan, tak kurang dari 6 jam, pihaknya sudah membekuk pelaku yang telah menghabisi nyawa Sugiarto. Pelaku adalah Dwi Sulistyo (27), warga Desa Gabus, Kecamatan Gabus, Pati.

Bapak satu anak itu tak berkutik saat ditangkap tim Satreskrim Polres Pati di tempat persembunyiannya di Desa Baturejo, Kecamatan Sukolilo, Pati.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/23/18250511/kisah-cinta-segitiga-paranormal-yang-berujung-petaka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke