Salin Artikel

Mengenal Robin, Si Penyelamat di Tengah Banjir…

Nama robin itu mengacu pada nama mesin perahu kecil tersebut yaitu Robin Subaru, pabrikan asal Jepang.

Di tengah banjir yang merendam lintas jalan utama menghubungkan Kecamatan Gunung Meuriah dengan Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil, maka robin lah menjadi penghubung.

Sepanjang lima kilometer jalan utama tepatnya di Desa Cingkam terendam setinggi satu meter. Akibatnya, kendaraan tak bisa melintas.

“Maka, yang mau menyeberang harus naik robin. Satu orangnya bayar Rp 10.000, kalau pakai sepeda motor jadi Rp 50.000,” sebut Jirin Capah, salah seorang warga di Desa Cingkam.

Dia menyebutkan, masyarakat dua kecamatan itu tak punya pilihan selain menaiki robin. Itu pula yang menjadi penyelamat untuk masyarakat setempat.

Jirin menyebut, meluapnya Sungai Cinendang di kawasan itu saban musim penghujan menjadi penyebab banjir. Seharusnya, kata Jirin, pemerintah mencari solusi jangka panjang mengatasi banjir.

“Sehingga tidak terus menerus kami merasakan banjir,” terangnya.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil menyebutkan banjir yang terjadi sejak kemarin merendam enam kecamatan.

Menjelang tadi malam, banjir bahkan meluas dan merendam tujuh kecamatan diantaranya, Kecamatan Suro, Singkohor, Kota Baharu, Simpang Kanan, Gunung Meriah, Singkil Utara dan Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil.

Dampak Banjir

BPBD Aceh Singkil mencatat khusus untuk Kecamatan Danau Paris, Aceh Singkil, juga terjadi longsor yang mengakibatkan satu rumah tertimbun longsor di Desa Situbuh-tubuh. Sedangkan kecamatan lainnya hanya terendam banjir.

“Belum ada pengungsian, karena mayoritas penduduk memiliki rumah panggung,” sebut petugas informasi BPBD Aceh Singkil, Rosi Kusuma Wardani.

Tim gabungan sambung Rosi dari BPBD, Dinas Sosial, Kodim Aceh Singkil, Polres Aceh Singkil dan sejumlah camat sejak kemarin dilaporkan siaga di lokasi banjir.

Hal senada disebutkan Camat Gunung Meriah, Aceh Singkil, Johan Pahmi Sanip, menyebutkan lima desa di kecamatan itu terparah direndam banjir.

Dia merincikan sebanyak 177 kepala keluarga terendam banjir di Desa Rimo, Desa Penjahitan 42 kepala keluarga, Desa Sianjo-anjo 81 kepala keluarga, Desa Cingkam 84 kepala keluarga, dan Desa Tanah Merah sebanyak 30 kepala keluarga.

“Kalau ditotal jumlah jiwanya, sekitar 1000 orang terdampak banjir,” kata Johan.

Dia mengaku hingga kini belum ada pengungsian. Masyarakat sambungnya hanya memasang jembatan darurat dari jalan ke rumah, karena pekarangan terendam banjir. Sebagian besar masyarakat memiliki rumah panggung.

Sebelumnya diberitakan enam kecamatan terendam akibat hujan deras di Kabupaten Aceh Singkil. Ribuan rumah dan fasilitas pemerintah terendam.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/13/12082171/mengenal-robin-si-penyelamat-di-tengah-banjir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke