Salin Artikel

Kurang Makanan, Pengungsi Korban Gempa di Donggala Terpaksa Mengemis

Para pengungsi ini rata-rata tinggal di dataran tinggi dan mereka tidak mau pulang karena truma atau rumahnya hancur akibat disapu tsunami.

Nurlela, salah satu pengungsi, terpaksa meminta belas kasihan dari para pengendara yang lalu lalang di sekitar tenda pengungsian atau meminta makanan dari warga terdekat di lokasi pengungsian.

“Yang paling dibutuhkan itu beras. Selama ini kalau bukan tetangga yang kasihan atau belas kasihan pengendara kita susah,” kata Nurlela, warga korban gempa yang mengaku rumahnya rata dengan tanah disapu tsunami, Kamis (11/10/2018).

Nurlela bingung harus pulang ke mana. Sebab, rumah dan harta benda yang ia kumpulkan bertahun-tahun bersama suaminya hancur dan rata dengan tanah setelah disapu tsunami.

Pengungsi lainnya, Samsiah, mengaku masih trauma dan enggan kembali ke desanya lantaran gempa susulan masih terus terjadi dan kerap membuat dirinya panik. Ia bersama keluarga mengaku baru akan meninggalkan perbukitan jika situasi sudah aman dari gempa.

“Kita masih terus bertahan karena masih sering terjadi gempa-gempa susulan yang bikin panik. Mungkin kalau situasinya sudah tenang, baru kami akan pulang,” ujar Samsiah.

Para pengungsi berharap mendapat bantuan dari pemerintah atau dermawan. Sebab, mereka menilai selama ini distribusi bantuan tidak merata.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/11/15242701/kurang-makanan-pengungsi-korban-gempa-di-donggala-terpaksa-mengemis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke