Salin Artikel

4 Fakta Perebutan Markas Goliat, Hujan Peluru hingga 2 Anggota KKSB Tewas

KOMPAS.com - Keberadaan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) menjadi ancaman keamanan dan stabilitas masyarakat di Papua. Untuk itu operasi bersenjata terus dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada Selasa (2/10/2018), pasukan TNI akhirnya berhasil merebut markas KKSB pimpinan Goliat Tabuni di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Puncak Jaya.

Dua anggota KKSB atau sering disebuat Organisasi Papua Merdeka (OPM) tewas dalam pertempuran tersebut. Namun, Goliat Tabuni diduga lolos dari pertempuran tersebut.

Berikut deretan fakta tentang pertempuran sengit antara TNI melawan Goliat Tubuni.

Pada Selasa, anggota TNI melakukan operasi penyisiran di wilayah Distrik Tingginambut. Sekitar pukul 06.00 WIT, anggota TNI bertemu dengan gerombolan dari kelompok Goliat Tabuni di sebuah tempat yang diduga markas KKSB.

Seketika terjadi baku tembak antara TNI dan anggota KKSB. Lettu Inf Angga, pemimpin pasukan TNI, belum mengetahui apakah Goliat Tabuni juga ada di dalam markas tersebut.

KKSB melalukan perlawanan sengit dan terus menembaki anggota Lettu Inf Angga. Tak pantang menyerah, akhirnya pasukan TNI berhasil memukul mundur dan merebut markas tersebut.

Dua anggota KKSB tewas dalam pertempuran tersebut. Sementara dari pihak TNI tidak ada laporan adanya korban luka maupun jiwa.

"Setelah situasi dan medan berhasil dikuasai dan dikendalikan, pasukan TNI melaksanakan pembersihan dan ditemukan 2 anggota KKSB tewas serta 2 pucuk senjata laras panjang jenis FNC," kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi, Selasa (2/10/2018).

"Salah satu korban KKSB dapat dikenali adalah pengawal Goliat Tabuni atas nama Dekilas Tabuni," tambahnya.

Kolonel Aidi menambahkan, saat ini jenazah korban belum bisa dievakuasi karena jauh dari pemukiman warga. Sementara pasukan TNI melaksanakan konsolidasi.

Anggota KKSB menguasai medan. Strategi yang dilakukan melakukan serangan dan kabur. Namun, bukannya mundur, pasukan TNI terus mencoba mendekati sumber tembakan

"Karena itu prajurit TNI berinisiatif bergerak mendekat ke arah sumber suara tembakan. Prajurit kami mendapat gangguan tembakan bukan kabur atau lari menghindar. Tetapi justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut," kata Kolonerl Inf Aidi.

"Meskipun sebenarnya tenaga mereka telah terkuras karena siang hari mereka kontak tembak dengan musuh. Dan malam ini pun mereka tidak tidur bergerak menerobos gelapnya malam mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim," tambahnya.

Setelah tercerai-berai dan markas mereka dikuasai, anak buah Goliat Tabuni diduga akan berbaur dengan masyarakat umum.

"Saya rasa mereka semakin terdesak, karena markas-markas mereka yang berhasil direbut tetap diduduki TNI, namun mereka akan berpindah lagi ke tempat lain untuk bersembunyi," ungkapnya.

"Kalau semakin terdesak bukan tidak mungkin mereka akan sembunyikan senjata dan berbaur dengan masyarakat di kampung-kampung," pungkasnya.

Sumber: KOMPAS.com (John Roy Purba)

https://regional.kompas.com/read/2018/10/03/17083461/4-fakta-perebutan-markas-goliat-hujan-peluru-hingga-2-anggota-kksb-tewas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke