Salin Artikel

Listrik Sering Anjlok, Seorang Warga Solo Ciptakan Mesin Cuci "Onthel"

Setidaknya itulah yang dialami Aris Joko Saraswo, warga Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah.

Joko berhasil menciptakan prototipe mesin cuci tanpa menggunakan listrik.

Lalu bagaimana cara menghidupkan mesin cuci itu? Untuk mengganti tenaga listrik, Joko menggunakan sepeda yang dikayuh.

Ide membuat mesin cuci nir-listrik ini bermula dari keprihatinannya terhadap warga masyarakat Kelurahan Danukusuman.

Banyak warga kelurahan itu yang masih menggunakan listri berdaya rendah. Alhasil jika beberapa alat elektronik dinyalakan bersamaan, aliran listrik tiba-tiba terputus atau "anjlok" karena tak kuat menanggung beban yang sudah melebihi batas.

"Sehingga kalau menggunakan mesin cuci mereka (warga) itu tidak bisa karena daya listriknya yang rendah. Selain itu tempatnya juga kecil-kecil," kata Joko kepada Kompas.com, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (3/10/2018).

Berawal dari keprihatinan itulah Joko kemudian mencoba mencari cara agar warga kampung bisa menggunakan mesin cuci tanpa khawatir listrik di rumah mereka "anjlok".

Akhirnya, Joko sukses menciptakan prototipe mesin cuci tanpa listrik yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk warga kampung.

Meski demikian, Joko mengakui prototipe mesin cuci ini masih membutuhkan banyak penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut.

"Prototipe ini saya kembangkan sendiri di rumah pada Februari 2018. Proses pengerjaan membutuhkan warga sekitar tiga bulan. Tiga kali saya bikin gagal terus terus. Baru (percobaan) keempat kelima prototipe ini bisa saya selesaikan," kata Joko.

Prototipe mesin cuci menggunakan tenaga manusia ini sudah dia coba di kediamannya. Hasilnya ternyata tidak kalah dengan menggunakan mesin cuci listrik.

Namun, sejauh ini mesin cuci tenaga "onthel" karya Joko baru mampu mencuci 15 potong baju dalam satu kali proses pencucian.

Joko membeberkan, biaya pembuatan satu prototipe mesin cuci cukup murah sekitar Rp 400.000 dengan catatan sudah memiliki sepeda bekas.

Bahan lainnya adalah dua buah galon berukuran 40 liter yang digunakan sebagai tempat mencuci dan mengeringkan pakaian.

Selain itu juga harus tersedia roda gigi atau gir yang digunakan sebagai penggerak saat proses mencuci.

Keunggulan mesin cuci ini adalah biaya murah dan hemat listrik. Prototipe mesin cuci ini cocok bagi ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di rumahg berdaya listrik rendah.

Di samping itu, dengan menggunakan alat ini para ibu rumah tangga juga berolahraga karena harus mengayuh untuk mencuci pakaian mereka.

Lebih jauh Joko membeberkan, prototipe mesin cuci tersebut akan dia sosialisasikan kepada warga masyarakat di Solo.

Dia berharap warga yang rumahnya menggunakan daya listrik rendah bisa memanfaatkan teknologi tepat guna yang ia ciptakan.

"Prototipe mesin cuci yang saya ciptakan ini akan saya sosialisasikan kepada masyarakat melalui PKK kecamatan, kelurahan, RT dan RW. Supaya mereka tahu ada mesin cuci inovasi baru tanpa listrik," ujar Joko.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/03/14010041/listrik-sering-anjlok-seorang-warga-solo-ciptakan-mesin-cuci-onthel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke