Warga Palopo Sumbang Darah untuk Bantu Korban Gempa dan Tsunami

Warga memilih mendonasikan darah mengingat saat ini jumlah korban selamat yang menjalani perawatan untuk bedah cukup banyak.

Selain menyumbangkan langsung darah ke sejumlah rumah sakit di Palu dan Donggala, rencanya bantuan darah ini juga akan disumbangkan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar sebagai rumah sakit yang melakukan perawatan medis bagi korban yang dievakuasi ke wilayah Sulawesi Selatan.

Juru bicara PMI Kota Palopo, Deddy Arifin mengatakan, kegiatan donasi darah ini baru dibuka hari ini, dan sudah ada 16 orang yang jadi donor darah.

Meski begitu, sejumlah instansi lembaga dan mahasiswa sudah mendaftarkan diri untuk ikut berpartisipasi membantu darah bagi korban di Palu dan Donggala. Rencanya kegiatan donor darah ini dilakukan selama 12 hari ke depan.

“Kami menerima donasi darah dari warga dan instansi pemerintah maupun swasta untuk disumbangkan kepada pasien gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi Biromaru,” kata Deddy Arifin.

Deddy mengatakan, pihaknya tidak menargetkan jumlah kantong yang terkumpul dalam kegiatan donor darah ini. Namun selama 12 hari ke depan, pihaknya akan terus membuka donor darah sampai kebutuhan darah bisa terpenuhi dan distribusinya akan dilakukan bersama PMI Kota Makassar, karena darah akan kami salurkan di Rumah Sakit Wahidin Makassar,” jelasnya.

Aksar, salah seorang mahasiswa Universitas Andi Djemma Palopo yang ikut jadi donor darah mengatakan, ia menyumbangkan darah karena prihatin dengan kondisi warga di Palu dan Donggala pasca-gempa dan tsunami.

“Untuk pertama kalinya saya melakukan donor darah, karena persoalan kemanusiaan demi membantu meringankan beban warga di sana,” ucap Aksar.