Salin Artikel

5 Berita Gempa Donggala yang Kamu Harus Tahu: 832 Tewas dan Kenapa Tsunami Palu Tak Terdeteksi?

1. "Update" Korban: 832 Orang Tewas karena Gempa dan Tsunami Palu

Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 832 Orang.

Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pada Minggu (30/9/2018) siang.

"Update dampak bencana jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia, yakni di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," kata Sutopo.

Korban tewas akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami.

Baca selengkapnya di sini. 

Ikuti perkembangan beritanya dalam topik Gempa Donggala dan Tsunami di Palu.

Dua hari terakhir, banyak orang mengungkapkan keheranannya soal peringatan dini dan penanganan bencana.

"Kok bisa tsunami Palu enggak tahu?" "Memang kita enggak punya peta hazard sampai enggak tahu?"

Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Hasanuddin Z Abidin mengungkapkan keruwetan masalah yang dihadapi saat gempa Donggala yang diikuti tsunami Palu.

Alat pendeteksi tsunami tidak berfungsi. Baca selengkapnya di sini.

Sebuah video yang menunjukkan munculnya lumpur mengalir di bawah rumah warga menjadi viral setelah gempa yang mengguncang wilayah Sulawesi Tengah.

Dalam video berdurasi 2 menit tersebut terlihat rumah dan pepohonan seolah hanyut. Video tersebut langsung mendapat perhatian dari banyak warganet.

Fenomena itu disebut likuifaksi. Apa itu? Ini penjelasannya.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membantah berita ihwal dibebaskannya masyarakat di Palu, Sulawesi Tengah, mengambil barang di minimarket karena telah ditanggung pembayarannya oleh pemerintah.

Diketahui, sebelumnya beredar berita yang menyatakan diperbolehkannya masyarakat Palu mengambil barang di minimarket pasca gempa dan tsunami di wilayah tersebut.

Berita tersebut memuat pernyataan Tjahjo yang disebut menyatakan masyarakat boleh mengambil barang di minimarket karena telah ditanggung pemerintah.

"Tidak begitu (sebenarnya) berita yang ditulis," kata Tjahjo melalui keterangan tertulis, Minggu (30/9/2018).

Baca selengkapnya klarifikasi Mendagri di sini.

Para tahanan di rumah tahanan ( rutan) Klas II B, Donggala, mengamuk dan membakar bangunan ketika tuntutan mereka tidak dipenuhi petugas.

Para narapidana tersebut ingin pulang dan mengetahui nasib para keluarga mereka pasca-gempa dan tsunami di Donggala dan Palu. Kurang lebih 100 napi diketahui kabur.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/01/07000061/5-berita-gempa-donggala-yang-kamu-harus-tahu-832-tewas-dan-kenapa-tsunami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke