Salin Artikel

5 Fakta di Balik Reruntuhan Hotel Roa Roa, Korban Selamat hingga Kabar Atlet Paralayang

KOMPAS.com — Tim SAR masih terus mencari puluhan korban yang diduga masih terjebak di balik reruntuhan Hotel Roa-Roa di Jalan Pattimura, Kota Palu.

Gempa bermagnitudo 7,4 telah meruntuhkan hotel tersebut rata dengan tanah. Berikut sejumlah fakta di balik reruntuhan hotel di kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur, tersebut.

Menurut BNPB, hotel berbintang tiga tersebut merupakan salah satu bangunan yang mengalami kerusakan paling parah pascagempa dan tsunami di Donggala dan Palu. 

"Dilaporkan, di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang sedang terisi oleh tamu hotel yang menginap," ujar Kepala Pusat, Data, dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di kantor BNPB, Sabtu (29/9/2018) siang.

Tim SAR tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan evakuasi korban karena belum ada alat berat. Kondisi bangunan hotel roboh secara bertumpuk semakin menyulitkan evakuasi dan pencarian korban.

Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang saat Asian Games 2018 Gendon Subandono, kemarin, menyebutkan, dari sekitar 30 atlet yang sedang bertanding di Palu, tinggal tujuh atlet yang belum diketahui keberadaannya hingga Minggu (30/9/2018) pagi.

"Kan saya sudah mendata semua yang ada di situ, yang belum ada kabar tinggal 7 orang itu," katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Minggu (30/9/2018).

Ketujuh atlet itu menginap di Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, yang runtuh akibat bencana gempa dan tsunami yang melanda daerah tersebut pada Jumat (28/9/2018).

Gendon mengatakan, ketiadaan listrik serta sistem komunikasi yang belum pulih menjadi kendala.

Proses komunikasi dengan Pengurus Provinsi (Pengprov) Paralayang Sulawesi Tenggara, yang memantau di lapangan menjadi terbatas.

Kepala Badan SAR Nasional ( Basarnas) M Syaugi mengatakan, proses evakuasi masih dilakukan di Hotel Roa-roa, Jalan Patimura, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Menurut Syaugi, diduga masih banyak tamu hotel yang tertimbun di bawah reruntuhan. Namun, jumlah pasti korban belum diketahui.

"Informasi dari manajer hotel. Kurang lebih 50-60 orang belum dievakuasi dalam reruntuhan bangunan ini. Namun, beberapa sudah kita evaluasi, ada yang selamat dan meninggal dunia," katanya, Minggu (30/9/2018).

Kondisi bangunan hotel rata dengan tanah dan material beton membuat petugas kesulitan untuk melakukan evakuasi.

"Bangunan ini ambruknya betul-betul kolaps. Bisa saja ada yang masih hidup, tapi belum bisa selamat karena belum ada alat berat," kata Syaugi.

Dua korban tewas ditemukan oleh tim SAR Palu dari reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018).

Humas Kantor SAR Palu Fatmawati menyebutkan, satu korban berhasil ditemukan pukul 09.30 WITA, atas nama Ikhsan Imbang (35), warga Jakarta. Sedangkan satu lagi korban meninggal dunia ditemukan Sabtu (29/9/2018) malam, tetapi belum diketahui identitasnya.

"Selain itu, hingga pagi ini, ada 5 korban yang dievakuasi dalam kondisi selamat," ujar Fatma, dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu.

Pihaknya memperkirakan masih banyak korban yang masih tertimbun reruntuhan hotel bintang tiga itu.

"Informasi dari manajemen hotel, dari 50 kamar hotel yang tersedia, ada 26 kamar yang terisi tamu. Per kamar diisi antara 1-2 orang. Perkiraan ada 50 orang," katanya.

Sebanyak 15 tim potensi SAR telah dikerahkan untuk proses evakuasi di Hotel Roa Roa. Para petugas harus ekstrahati-hati karena kondisi reruntuhan beton-beton yang saling menumpuk.

"Material dari gedung yang runtuh itu tidak hancur, beton-beton (yang menumpuk) jadi kendala kami dalam mengevakuasi korban. Kami juga harus pelan-pelan karena jangan sampai evakuasi korban justru menimbulkan korban," katanya.

Selain itu, juga karena masih sering terjadi gempa susulan sehingga tim SAR harus benar-benar berhati-hati dan proses ini.

Sumber: KOMPAS.com (Ika Fitriana, Caroline Damanik, Devina Halim)

https://regional.kompas.com/read/2018/10/01/05194231/5-fakta-di-balik-reruntuhan-hotel-roa-roa-korban-selamat-hingga-kabar-atlet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke