Salin Artikel

Kasus Tewasnya Balita 1,5 Tahun, P2TP2A Karawang Terjunkan Psikolog

Para anak jalanan ini diduga melakukan pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap balita 1,5 tahun di Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

"Kami akan menerjunkan psikolog untuk melakukan pendampingan. Hari ini juga diterjunkan," kata Kepala PT2PA Karawang Imas Rusfendy, Jumat (28/09/2018).

Imas sendiri mengaku kaget saat menerima informasi yang menimpa balita 1,5 tahun itu. Apalagi pelakunya masih anak-anak.

"Saya kaget. Ini bukan kejadian pertama, tapi pertama kali korban dengan umur balita," katanya.

Imas menyebut, berdasarkan informasi yang ia dapat, pelaku kerap mengisap lem atau mabuk lem. Menurut dia, perilaku tersebut merupakan pengaruh buruk dari pergaulan.

"Ada banyak faktor," bebernya.

Karena itu, Imas mengimbau para orangtua untuk mengawasi pergaulan putra-putrinya. Menurut dia, penggunaan gadget bagi anak juga perlu dibatasi.

"Karena melalui gadget, bisa melihat apa saja," ungkapnya.

Imas menyebut, tahun ini jumlah kekerasan kepada anak, termasuk kekerasan seksual meningkat 50 persen.

"Jumlahnya sekitar puluhan," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya.

"Mari bersama-sama jaga buah hati kita. Sehingga kejadian semacam ini tidak terulang kembali," tuturnya.

Slamet juga mendorong Pemkab Karawang memerangi penyakit sosial, seperti anjal. Tujuannya untuk mengurangi dampak negatif.

"Kamu mendorong Pemkab (Karawang) untuk melakukan tindakan nyata," ucapnya.

Polisi, sambung dia, juga kerap melakukan operasi anak jalanan dan pengemis di sejumlah lokasi di Kabupaten Karawang.

"Kami melakukan pembinaan kepada anjal dan gepeng yang terjaring razia," imbuhnya.

Sebelumnya, seorang balita berumur 1,5 tahun diduga tewas dibekap oleh seorang anak jalanan di Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Kamis (27/9/2018). Korban juga diduga disodomi.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/28/16010671/kasus-tewasnya-balita-15-tahun-p2tp2a-karawang-terjunkan-psikolog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke