Salin Artikel

Amirah, Bayi Gajah Akhirnya Mati karena Hati dan Ginjal Bermasalah

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, mengatakan, Amirah mati bukan karena luka jerat yang dideritanya, melainkan karena kondisi ginjal dan hati yang tidak berfungsi dengan baik.

“Sejak ditemukan, kondisi Amirah memang tidak terlampau baik, dia sendiri juga menderita stres serta malnutrisi. Tim dokter gabungan dari BKSDA Aceh dan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala terus melakukan upaya terbaik untuk merawatnya,” jelas Sapto Aji, Senin (24/9/2018).

Melihat kondisi Amirah yang naik turun, sebut Sapto, tim medis juga sudah melakukan tes darah, dan dari hasilnya menyebutkan bahwa kondisi ginjal dan hati Amirah bermasalah.

“Ini ditunjukkan dengan parameter SGPT dan Bilirubim serta BUN (Blood Urine Nitrogen) yang jauh di atas normal. Berbagai upaya dilakukan tim dokter dengan memberikan suplemen, obat dan makanan yang sesuai, namun kondisi Amirah terus saja naik turun,” ujar Sapto Aji.

Dari laporan pantauan kesehatannya, tambah Sapto Aji, diketahui bahwa seminggu sebelum kematiannya, Amirah dilaporkan menderita diare parah yang diduga karena komplikasi penyakit yang dideritanya.

“Puncaknya ya pada hari Minggu, 23 September 2018 sore, Amirah rebah dan tidak bisa berdiri lagi karena lemas. Dokter langsung memberikan infus dan pengobatan lainnya. Namun setelah berupaya lebih dari 12 jam, nyawa Amirah tidak tertolong,” jelasnya.

Sebelum dikuburkan, Amirah diotopsi oleh tim dokter gabungan BKSDA Aceh dan FKH Unsyiah untuk mengetahui penyebab pasti kematian, dengan mengambil beberapa sampel organ dalam.

Amirah sendiri dikuburkan di dekat kandang yang selama lebih dari 4 bulan ini dihuninya.

Amirah yang saat mati berusia 15 bulan ini adalah seekor anak gajah yang dievakuasi dari Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie pada tanggal 3 Mei 2018 akibat terluka jerat.

Sementara itu, tim BKSDA Aceh juga sedang merawat seekor gajah liar betina yang kritis karena kaki depannya menderita luka serius dan membusuk, karena jeratan tali nilon.

“Kini penanganan yang dilakukan adalah dengan membersihkan luka dan memberikan antibiotik serta infus untuk memulihkan kondisi gajah tersebut. Namun kondisi gajah masih rebah, karena setelah diperiksa gajah ini juga menderita gangguan hati dan ginjal karena faktor usia,” ungkap Sapto Aji.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/24/17381591/amirah-bayi-gajah-akhirnya-mati-karena-hati-dan-ginjal-bermasalah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke