Salin Artikel

5 BERITA TERPOPULER NUSANTARA: Tamparan Edy hingga Penyekapan Siswi Madrasah

KOMPAS.com - Dengan alasan untuk menertibkan suporter, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, menampar seorang suporter saat laga PSMS Medan vs Persela Lamongan berlangsung. 

Penamparan tersebut terpotret dan tak berselang lama, Edy mengunggah foto tersebut di akun Instagramnya sendiri. 

Lalu, surat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini kepada Kementerian Kesehatan dan Direktur Utama BPJS Kesehatan tentang permohonan meninjau ulang mekanisme pelayanan rujuk, juga menjadi berita yang mendapat perhatian pembaca. 

Selain itu, peristiwa seorang guru kesenian mencabuli muridnya sendiri juga menjadi trending.

Berikut ini adalah 5 berita terpopuler pada hari kemarin, Minggu (23/9/2018).

Pertandingan sepak bola memang penuh adu fisik antara pemain di lapangan. Terkadang, adu fisik juga sering terjadi di luar lapangan, tepatnya di tribun penonton.

Kali ini yang adu fisik bukan sekedar penonton biasa, namun penonton dari kelas VVIP, yaitu Gubernur Edy Rahmayadi.

Edy tertangkap kamera menampar seorang suporter saat PSMS Medan menjamu Persela Lampongan, 3-2 di Stadion Teladan, Medan, pada Jumat (21/9/2018),  dalam lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-23. 

Edy pun mengunggah foto tersebut saat berada di tengah kerumunan suporter PSMS dan menuliskan keterangan di akun Instagram miliknya.

"Kita semua pasti menginginkan kedisiplinan dalam setiap laga sepak bola di Indonesia," demikian tulisnya, Jumat (21/9/2018).

Sekelas Gubernur harus turun tangan?

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman mengatakan, kejadian itu terjadi di sekitar area parkir utara stadion GBLA. 

Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut.

"Ini dari Kasatreskrim kami sedang mendalami, jadi saya belum dapat laporan lengkap masih sedang ditangani. Kalau saya dengan memang ada insiden pengeroyokan di luar pada stadion tapi di lapangan parkir, katanya meninggal. (Kejadiannya) jelang pertandingan," kata Irman di Stadion GBLA, Minggu.

Mengapa harus ada korban dalam laga tersebut?

Sobirin adalah seorang guru di sebuah Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Pakishaji, Malang, Jawa Timur.

Sobirin yang mengidap kelainan seksual, pedofil, nekat menculik siswinya sendiri berinisial LBM dan menyekapnya di sebuah pondok di Lembah Pani.

Pihak keluarga dan sekolah segera melaporkan kasus hilangnya LBM. Setelah melakukan pengejaran, akhirnya Sobirin berhasil diringkus. Namun, polisi terpaksa menembak kaki Sobirin karena berusaha kabur.

Modus Sobiri membujuk hingga berhasil menyekap LBM menjadi sorotan pembaca.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rahmanita mengatakan, peraturan baru rujukan BPJS Kesehatan merugikan masyarakat.

Menurut dia, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah menyurati Kementerian Kesehatan dan Direktur Utama BPJS Kesehatan agar meninjau ulang mekanisme pelayanan rujuk.

"Bu Wali Kota melayangkan surat ke Kemenkes dan Dirut BPJS yang isinya meminta peraturan baru itu ditinjau ulang," kata Febria, Sabtu (22/9/2018).

Sebegitu parahkah sistem rujukan BPJS?

Seluruh korban jatuhnya mobil Honda CR-V di Jembatan Emas Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, telah dievakuasi ke RS IR Soekarno di Pangkal Pinang.

Jumlah korban dipastikan empat orang, sebelumnya disebutkan tiga orang. Dua di antaranya tewas di lokasi kejadian.

Kepala Bidang Operasi SAR Pangkal Pinang, Kornelis mengatakan, korban tewas Lia Meilawati (23) asal Cianjur, Jawa Barat, dan Sodriyanto (44) asal Palembang, Sumatra Selatan. Sodriyanto merupakan PNS Pemkot Pangkal Pinang yang bertindak sebagai pengemudi.

“Dua korban lainnya yaitu Alfira Oktaviani (26) asal Bandar Lampung dan Adel (23), dalam kondisi luka, kini dalam perawatan di rumah sakit,” kata Kornelis di lokasi kejadian, Sabtu (22/9/2018) malam.

Bagaimana kronologi kecelakaan maut tersebut?

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, Heru Dahnur, Dendi Ramdhani, Ghinan Salman)

https://regional.kompas.com/read/2018/09/24/06343091/5-berita-terpopuler-nusantara-tamparan-edy-hingga-penyekapan-siswi-madrasah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke