Salin Artikel

Kronologi Guru Kesenian Culik Siswinya, Berbohong hingga Ditembak Polisi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang guru bernama Sobirin, warga Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditangkap setelah menculik siswinya sendiri, LBM, di salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Pakisaji.

Wakapolres Malang Kompol Yhogi Setiawan menuturkan, polisi menerima laporan dari keluarga korban sehari setelah LBM dinyatakan hilang pada Kamis (20/9/2018).

Setelah mendalami kasus ini dan meminta keterangan ke sejumlah saksi, kecurigaan polisi mengerucut kepada tersangka.

Menurut Yhogi, awalnya, pada Rabu (19/9/2018), guru berstatus tidak tetap itu memanggil LBM ketika jam belajar. Dia mengatakan kepada LBM bahwa sepedanya hilang.

Informasi tersebut lalu membuat korban khawatir. Sobirin lalu menawarkan membantu mencarikan.

Pihak sekolah tidak menaruh curiga dengan laporan Sobirin karena dia dikenal sebagai sosok guru yang baik lalu mengizinkannya mencari sepeda bersama-sama LBM.

Namun setelah sekian lama, Sobirin dan LBM tidak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Pihak sekolah kemudian mencari keduanya, namun tak juga berbuah hasil. Akhirnya pihak sekolah mengabarkannya kepada ibu korban atas hal ini.

Ternyata, kabar hilangnya sepeda LBM yang disebutkan Sobirin kepada korban hanyalah alibi belaka agar bisa membawa pergi LBM ke sebuah rumah.

"Tersangka membonceng korban menggunakan sepeda motor dan diajak pergi ke Lembah Pani (Poncokusumo)," ucap Yhogi saat memberi keterangan di Polres Malang, Sabtu (22/9/2019).

Yhogi mengatakan, di rumah itu, Sobirin telah menyiapkan alat berkemah. Guru mata pelajaran Kesenian itu lantas mengajak korban untuk berkemah bersama ke Lembah Pani Desa/Kecamatan Poncokusumo, Rabu, dengan mengendarai sepeda motor.

Ketika sampai, Sobirin kemudian beristirahat di salah satu pondok peristirahatan di Lembah Pani dan mengajak korban berjalan kaki menuju lokasi perkemahan.

Karena tak kunjung menampakkan diri selama empat hari, pelaku diringkus oleh tim dari Polres Malang di Lembah Pani, Sabtu.

Sobirin diduga mengidap orientasi seksual terhadap anak di bawah umur alias paedofil. Sobirin diduga hendak mencabuli korban, namun dia membantahnya.

“Di Lembah Pani, saya tidak macem-macem. Hanya saya peluk biar tidak dingin badan murid saya," ungkap Sobirin.

Saat ditangkap, Sobirin ditembak polisi di bagian kaki karena mencoba melarikan diri.


Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Guru di Malang Mengajak Siswinya Kemah, Pengakuannya : Hanya Saya Peluk Biar Tidak Dingin

https://regional.kompas.com/read/2018/09/23/17010071/kronologi-guru-kesenian-culik-siswinya-berbohong-hingga-ditembak-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke