Salin Artikel

Disebut Ratu Mucikari, Keyko Terpukul karena Anaknya Dibuli di Sekolah

Keyko menulis surat sebanyak tiga lembar dengan tulisan tangan dan mulai menyebar ke kalangan wartawan di Surabaya pada Jumat (21/9/2018). Surat tersebut ditandatangani oleh Keyko dan dilengkapi meterai.

Dalam surat tersebut, Keyko mengaku sangat terpukul dengan pemberitaan dirinya yang disebut "Ratu Mucikari" karena polisi menyebut menemukan ratusan PSK di dalam ponselnya yang disita sebagai barang bukti.

"Saya hanya mucikari kecil yang mengambil foto-foto perempuan dari mucikari lain. Foto-foto itu lalu banyak tersimpan, lalu saya disebut Ratu Mucikari. Padahal, saya sama dengan mucikari lainnya, saling menjual," tulis Keyko dalam suratnya.

Pemberitaan media itu, menurut Keyko, juga berdampak pada psikologi kedua anaknya.

"Kedua anak saya menjadi korban bully di sekolah karena pemberitaan tentang saya," kata Keyko.

Keyko juga mengaku, profesinya terpaksa dijalankan demi memenuhi kebutuhan hidup sebagai ibu dua anak, lebih-lebih setelah dia dicerai suaminya sejak 2009 lalu. Dia pun sedang berusaha untuk merebut hak asuh kedua anaknya dari mantan suaminya.

"Karena itu mustahil saya punya ratusan atau ribuan PSK jika hidup saya masih pas-pasan," ujarnya.

Dalam penangkapan terakhir oleh polisi Mei lalu, Keyko juga merasa dijebak. Dia hanya membantu teman perempuannya yang sedang membutuhkan banyak uang untuk operasi ayahnya.

Awal Mei lalu, kasusnya dilimpahkan oleh polisi kepada Kejaksaan Negeri Surabaya, dan dalam waktu dekat akan disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya.

Keyko kembali diamankan tim Polda Jatim pada Mei lalu setelah terlacak kembali beroperasi di sebuah hotel di Jalan Ngagel Surabaya.

Dalam kasus prostitusi, Keyko pernah divonis penjara oleh Pengadilan Negeri Surabaya dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/21/15305071/disebut-ratu-mucikari-keyko-terpukul-karena-anaknya-dibuli-di-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke