Salin Artikel

Sebagian Wilayah Temanggung Alami Krisis Air

Ke-18 desa yang tersebar di 9 kecamatan itu antara lain Candiroto, Kandangan, Kranggan, Kledung dan lainnya.

"Perkiraan BMKG, puncak kemarau pada Oktober 2018, dan perkiraan hujan akan turun sekitar November 2018. Sejauh ini masih ada desa yang kekeringan," jelas Plt Kepala Pelaksana BPBD Temanggung Gito Walngadi, Rabu (19/9/2018).

Gito melanjutkan, distribusi air bersih masih terus dilakukan di desa-desa tersebut. Dalam sehari BPBD mengoperasikan 4 mobil tangki untuk mengirimkan air bersih.

"Upaya dropping air masih dilakukan, ada 4 armada yang mengirim masing-masing 4 trip (kiriman) per hari," sebut Gito.

Menurutnya, kekeringan yang terjadi karena musim kemarau panjang tahun ini dan bukan akibat dari kebakaran hutan Gunung Sumbing dan Sindoro beberapa hari terakhir ini. Debit air dari sumber air semakin mengecil.

Pihaknya mendapat bantuan sosial perusahaan (CSR) dari sejumlah BUMN/BUMD untuk mengatasi kekeringan ini. Selain itu pemerintah daerah setempat juga telah menganggarkan penanganan kekeringan sebesar Rp 150 juta.

"Stok air bersih dari CSR masih sekitar 72 tangki, masih ada CSR yang akan membantu lagi. Semoga bisa memperpanjang bantaun," tuturnya. 

https://regional.kompas.com/read/2018/09/19/20572761/sebagian-wilayah-temanggung-alami-krisis-air

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke