Salin Artikel

Satu Titik Api Muncul di Gunung Slamet

Pengelola basecamp Gunung Slamet Bambangan, Purbalingga, Slamet Ardiyansah mengaku, belum mengetahui luasan areal yang terbakar di jalur Penakir. Namun pihaknya tetap bersiaga untuk mengantisipasi sebaran api hingga ke wilayahnya.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak (basecamp) Penakir, kami sudah menerjunkan 15 personel gabungan relawan, TNI dan Polri untuk membantu proses pemadaman,” katanya.

Dari informasi yang didapat, Slamet menduga, api bukan berasal dari aktivitas pendakian. Pasalnya, dalam sepekan terakhir, tidak ada satupun pendaki yang melakukan perjalanan melalui jalur Penakir.

“Saat ini tim gabungan sudah berangkat ke lokasi untuk melakukan penanganan dengan membuat karasan (sekat), tujuannya untuk melokalisir api agar tidak menyebar,” ujarnya.

Untuk diketahui, di sekeliling Gunung Slamet (3428 mdpl) terdapat 11 jalur pendakian.

Gunung terbesar di Pulau Jawa Ini pernah terbakar hebat pada 2010 dan 2014. Puluhan hektar hutan rimba alam Gunung Slamet ludes, dan ratusan pendaki dievakuasi dari semua jalur aktif.

“Pada puncak kemarau ini kami memperketat peraturan bagi pendaki agar tidak membuat perapian," ucapnya.

"Kebakaran memang menjadi momok, mengingat jalur Bambangan merupakan jalur terpopuler untuk pendakian Gunung Slamet. Bulan Agustus-September saja ada 3000 pendaki yang terdaftar,” pungkasnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/18/18334511/satu-titik-api-muncul-di-gunung-slamet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke