Salin Artikel

Kekeringan, Warga di Polewali Mandar Seduh Air Sungai untuk Diminum

Selain mereka tidak terjangkau jaringan PDAM, sumur-sumur di perkampungan warga sudah lama mengering. Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa menyeduh rembesan air sungai.

Misalnya yang dilakukan warga Dusun Binuang Dua, Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar. Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Senin (17/9/2018) kemarin, untuk mendapatkan air bersih, warga berjalan kaki sejauh satu kilometer lebih menuju sungai yang terletak di ujung kampung.

Agar genangan air sungai yang setiap hari dilalui hewan dan manusia itu lebih jernih dan tidak berbau, warga menyeduhnya dengan cara membuat sumur sedalam 50 centimeter hingga satu meter. Sumur itu untuk menampung air dari sungai.

“Sejak kemarau, warga sudah begini bikin sumur di pinggir sungai. Kita minum karena tidak ada sumber air lainnya,” jelas Hadra, seorang ibu rumah tangga.

Meski airnya berbau dan belum dipastikan higienis, namun warga mengaku terpaksa mengonsumsinya karena tak ada alternatif lain.

“Warga tetap mengonsumsi air seduhan dari sungai tersebut sebagai kebutuhan air minum maupun untuk memasak sehari-hari karena tak ada pilihan lain,” jelas Hadra.

Air sungai yang telah diseduh tersebut selanjutnya ditimba dan dimasukkan ke wadah seperti ember atau jerigen. Air tersebut kemudian dipikul warga sambil berjalan kaki ke rumah masing-masing.

Sebagian warga lainnya menggunakan gerobak dorong dari bibir sungai ke rumah mereka.

Warga berharap agar pemerintah daerah bisa menyediakan sarana air bersih untuk mengatasi krisis air di wilayah mereka.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/18/12021391/kekeringan-warga-di-polewali-mandar-seduh-air-sungai-untuk-diminum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke