Salin Artikel

Helikopter "Bom Air" Gagal Tangani Kebakaran di Gunung Sindoro dan Sumbing

Helikopter jenis Bolkow 105 yang rencananya dipakai untuk mengangkut air ternyata tidak mampu menjangkau lokasi kebakaran yang berada di ketinggian gunung.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi, menjelaskan helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu telah melaksanakan uji coba pemadaman di lokasi kebakaran, Jumat (14/9/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

"Tapi helikopter mengalami kendala saat hendak terbang di ketinggian lebih dari 8.500 kaki," jelas Gito.

Selain itu, arah angin yang sering berubah di kawasan itu juga menjadi faktor kegagalan penerbangan helikopter. Kondisi tersebut dinilai sangat berbahaya jika helikopter buatan Jerman itu dipaksakan terbang.

"Meski gagal, helikopter masih bisa dipakai untuk patroli atau pengawasan di titik-titik api yang masih terlihat di dua gunung ini," ungkap Gito.

Sementara upaya pemadaman kembali dilakukan dengan cara manual, yakni dengan gepyokan (dipukul) menggunakan rantai-ranting pohon dan tanah serta membuat ilaran (penyekatan) di sekitar lokasi kebakaran supaya api tidak merembet.

Gito menyebutkan, ratusan personel dari berbagai instansi, komunitas relawan dan masyarakat, telah dikerahkan dalam upaya pemadaman ini. Mereka tersebar di 4 pos pendakian, yakni Pos Banaran (Kecamatan Tembarak), Pos Kecepit (Kecamatan Bulu), Pos Kemloko (Kecamatan Tembarak) dan Pos Kledung (Kecamatan Kledung).

Hingga hari ke-6 kebakaran terjadi, sudah sekitar 385,6 hektar lahan di gunung Sindoro dan 478,4 hektar di gunung Sumbing hangus. Sejauh ini belum dapat dipastikan penyebab dari kebakaran tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/14/17525181/helikopter-bom-air-gagal-tangani-kebakaran-di-gunung-sindoro-dan-sumbing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke