Salin Artikel

Akses Jalan Tertutup Tetangga, Eko Panjat Dinding Tembok demi Keluar Rumah (2)

Saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya di di Cikoret, Pasangrahan, Ujungberung, Kota Bandung, Selasa (11/9/2018), Eko menceritakan, saat itu ketika rumah tetangganya masih dalam proses pembangunan, ia dan keluarganya masih bertahan di rumah.

Selama 1,5 bulan, Eko dan keluarganya harus memanjat dinding tembok rumah tetangganya yang membenteng akses keluar masuk ke rumah.

Setelah rumah tetangganya diberi atap, Eko dan keluarganya pun tak bisa memanjat dinding tembok. Ia pun terpaksa angkat kaki dan menyewa rumah kontrakan untuk sekadar berlindung ataupun istirahat. Padahal, Eko yang sudah sekitar delapan tahun tinggal di rumah itu kini harus terusir.

“Selama 1,5 bulan kemudian barulah saya disuruh pindah, mau gimana lagi karena gak ada akses jalan, padahal rumah saya baru dicat. Sakit hati. Saya keluarnya ya loncat-loncat tembok saja, begitu pun pas pindahin barang. Meski begitu, ada beberapa barang punya adik saya yang masih tersisa di dalam,” tuturnya.

Hingga sampai saat ini, Eko mengaku tidak tahu alasan tetangganya tega menutup akses jalan menuju rumahnya itu.

Meski begitu, Eko enggan menyalahkan siapa pun. Dia hanya berharap pemerintah memberikan perhatian dan mengembalikan akses jalan menuju rumahnya itu.

Sebab, selama ini Eko memiliki surat dan setifikat rumah serta mengikuti aturan pemerintah soal kepemilikan rumah.

“Ya, sekarang, mah, saya sudah ikuti peraturan pemerintah, kemudian saya balikin lagi saja sama pemerintah, namun seakan menutup mata, padahal saya berharap ada perhatian dan solusinya,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/12/08152411/akses-jalan-tertutup-tetangga-eko-panjat-dinding-tembok-demi-keluar-rumah-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke