Salin Artikel

Polisi Gunakan Metode Kinematika Analisa Penyebab Kecelakaan Bus Maut Sukabumi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Ditlantas Polda Jabar tengah menyelidiki penyebab kecelakaan bus maut di Jalan Raya Penghubung Cibadak - Palabuhanratu tepatnya di Kampung Bantarselang RT 02/11 Desa Cikidang, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi yang menewaskan 21 orang pada Sabtu (8/9/2018) sekitar jam 12.00 WIB kemarin siang.


Adapun tugas tim dibagi menjadi dua yakni tim Road Accident Rescue yang bertugas mengevakuasi korban kecelakaan bis maut tersebut dan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) bertugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.


Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudho Wisnu Andiko, olah TKP dilakukan dengan metode khusus untuk menganalisa kebenaran dari suatu kejadian laka lantas.

"Dengan metode kinematika dan menganalisa suatu kejadian laka lantas untuk mendapatkan kebenaran dari suatu kejadian laka lantas," jelasnya, Sabtu (8/9/2018).

Nantinya hasil dari TAA tersebut akan dihadirkan dalam sebuah simulasi.

"Hasil TAA dituangkan dalam rekonstruksi kecelakaan dalam bentuk simulasi," jelasnya.


Selain itu, tim kedokteran kepolisian Polda Jabar juga ikut membantu menangani korban kecelakaan dengan membuat Posko DVI di RSUD Pelabuhan Ratu Sukabumi.

Seperti diketahui, bus wisata bernopol B 7025 SGA yang membawa 35 penumpang itu melaju dari arah Cikidang menuju Palabuhanratu. Pengemudi bus yang kurang menguasai medan jalan diduga kehilangan kendali saat melalui jalan berkelok dan terperosok ke dasar jurang dengan ketinggian 31 meter.

Sekitar 21 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Sebanyak 14 orang luka berat dilarikan ke RSUD Pelabuhan Ratu dan RS Mekarwangi Cibadak, sedang dua luka ringan dilarikan ke Puskesmas Cikidang.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/09/09113971/polisi-gunakan-metode-kinematika-analisa-penyebab-kecelakaan-bus-maut

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke