Salin Artikel

Penganiayaan Bintara Polisi hingga Tewas oleh Seniornya Dipicu Cemburu

Hal itu diakui Bripda Z di hadapan penyidik propam dan penyidik Reskrimum Polda Sultra saat pemeriksaan.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhartd mengatakan, pelaku berinisial Z tak terima istrinya makan bersama korban. Di hadapan pelaku, korban juga mengaku diajak makan oleh istrinya.

"Motif dari pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban karena cemburu diketahui dua minggu yang lalu istri Bripda Z mengajak korban untuk makan siang," ungkap Harry, Selasa (4/9/2018).

"Mengetahui hal itu, timbullah rasa cemburu dan emosi Bripda Z. Hari Senin pukul 00.30 Wita pelaku mendatangi barak dan menginterogasi korban sehingga terjadilah penganiayaan itu," tuturnya.

Dia membantah informasi yang menyebutkan jika korban dan istri pelaku punya hubungan asmara. Hal itu sudah dikonfirmasi ke pelaku.

Saat ini, Polda Sultra telah menetapkan kedua penganiaya, Bripda Z dan Bripda F, sebagai tersangka. Keduanya kini menjalani penahanan di Rutan Polda Sultra.

"Kedua pelaku dikenai ancaman Pasal 351 subsider Pasal 354 KUHP terkait penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Keduanya menjalani pemeriksaan kode etik dan pidana umum," kata  Harry.

Sebelumnya diberitakan, anggota Polda Sultra pangkat Brigadir Dua (Bripda) Muh Fathurrahman Ismail meninggal. Ia diduga dianiaya dua seniornya di dalam barak Dalmas polda setempat, Senin (3/9/2018) dini hari.

https://regional.kompas.com/read/2018/09/04/14414351/penganiayaan-bintara-polisi-hingga-tewas-oleh-seniornya-dipicu-cemburu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke