Salin Artikel

5 Berita Terpopuler Nusantara, Perintah Tembak Mati Begal di Bandung hingga Jokowi Tegur Pengungsi

KOMPAS.com - 5 Berita terpopuler di Kompas.com pada hari Senin (3/9/2018) mencakup sejumlah topik, antara lain perintah Kapolrestabes Bandung untuk tembak di tempat bagi begal yang melawan saat hendak ditangkap.

Lalu, teguran Presiden Joko Widodo terhadap salah satu pengungsi di Lombok saat menyinggung tentang Pilpres 2019, juga menjadi sorotan pembaca. 

Berikut 5 berita terpopuler pada hari Senin (3/9/2018).

Komplotan begal di Kota Bandung semakin meresahkan. Kapolrestabes Kombes Irman Sugema perintahkan jajarannya untuk tegas.

"Kalau melakukan perlawanan, tembak di tempat saja," katanya di Mapolrestabes Bandung, Kota Bandung, Senin (3/9/2018).

Selain itu, patroli gabungan di Kota Bandung akan ditingkatkan untuk mempersempit ruang gerak begal dan memberi rasa aman masyarakat.

Baca selengkapnya: Kapolrestabes Bandung Perintahkan Tembak di Tempat untuk Begal

Setelah memberikan sambutan, Jokowi mempersilakan warga yang ingin menyampaikan sesuatu untuk naik ke atas panggung.

Raden, salah satu warga, memberanikan diri untuk naik dan menyampaikan keluh kesahnya.

"Bantuan pembangunan rumah, masih ada yang belum," ucap Raden.

Namun setelah itu, Raden justru menyebut dukungannya kepada Jokowi untuk menjadi presiden di pilpres 2019. Hal itu segera ditegur Jokowi.

"Sebentar-sebentar, ini enggak boleh, ini kampanye, enggak boleh, enggak boleh," tutur Jokowi, saat di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB.

Baca selengkapnya: Saat Jokowi Tegur Warga yang Berharap Dirinya Terpilih Lagi Jadi Presiden di 2019

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden RI Joko Widodo, memilih untuk tidak menjawab pertanyaan seputar Pilpres 2019.

Hal itu dilakukan saat seorang mahasiswi di Universitas Dian Nuswantoro, bertanya kepada Gibran mana yang dipilih, Jokowi atau Prabowo.

"Soal memilih (Prabowo atau Jokowi) jawabannya rahasia," kata Gibran, Senin (3/9/2018).

Baca selengkapnya: Gibran Rakabuming: Saya Tidak Berpolitik dan Tidak Jadi Tim Sukses

Kelompok #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi menggelar acara makan bersama di sebuah restoran di Bandung, setelah polisi melarang mereka untuk menggelar acara deklarasi bersama di lapangan Karangpawitan, Karawang, Minggu (2/9/2018).

Akhirnya, kedua kubu memilih untuk makan bersama dan mengganti tagar #2019KitaBersaudara. Acara tersebut menjadi viral di media sosial.

Baca selengkapnya: Saat Kubu #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi Memilih Makan Bersama...

Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), menilai wajar jika ada sekelompok orang menyampaikan aspirasinya menjelang Pemilu Presiden 2019. Termasuk aspirasi #2019GantiPresiden.

Namun, aspirasi itu tidak boleh melanggar konstitusi yang ada di Indonesia.
"Tergantung kita ya, tetapi sebaiknya kita itu ada dalam posisi bahwa kita mau Pilpres," ujar Mahfud seusai menjadi pembicara dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (3/9/2018)

Baca selengkapnya: Mahfud MD Nilai #2019GantiPresiden Bagian dari Aspirasi Jelang Pemilu

Sumber (KOMPAS.com: Agie Permadi, Caroline Damanik, Nazar Nurdin, Farida Farhan, Andi Hartik)

https://regional.kompas.com/read/2018/09/04/07380091/5-berita-terpopuler-nusantara-perintah-tembak-mati-begal-di-bandung-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke