Salin Artikel

Menteri Susi: Tertibkan "Negara Terapung" Selamatkan Triliunan Rupiah Subsidi BBM

"Setelah mengusir 'negara terapung' di kelautan Indonesia yang diisi oleh ribuan kapal pencuri ikan sejak saya menjabat sampai sekarang, triliunan rupiah BBM bersubsidi sudah diselamatkan," jelas Susi di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Kota Tasikmalaya, Kamis (23/8/2018) pagi.

Susi menjelaskan, sejak tahun 2001 terdapat aturan registrasi tentang izin kapal yang dimanfaatkan oleh kapal-kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.

Saat itu, kapal-kapal asing berbendera Indonesia bebas menangkap jutaan ton ikan di peraian nusantara.

"Sejak tahun 2001, kapal asing dengan bendera Indonesia bebas mencuri ikan di laut Indonesia. Soalnya, waktu itu kapal asing memakai bendera Indonesia dan membawa ikan kita. Bahkan, izin satu kapal bisa sampai 20 kapal penangkap ikan asing," tambahnya.

Melihat kondisi tersebut, lanjut Susi, hampir setiap kapal membutuhkan BBM sampai 5 ton untuk beroperasi. Bisa dibayangkan ribuan kapal asing yang beroperasi kala itu membutuhkan berapa ribu ton untuk beroperasi dan BBM-nya berasal dari Negara Indonesia.

"Sejak ditertibkan, ribuan ton BBM bersubsidi mampu diselamatkan. Saya berkoordinasi dengan menteri ESDM, hampir 37 persen BBM bersubsidi terselamatkan sejak kapal-kapal itu ditertibkan," tambahnya.

Dengan demikian, kata Susi, bukan hanya ikan dan sumber daya alam laut lainnya yang terselamatkan, subsidi BBM yang sejatinya untuk masyarakat atau nelayan kecil pun bisa dikembalikan ke yang berhak.

"Sekarang ikan sudah banyak lagi setelah ditertibkan kapal pencuri ikan asing, dan diharapkan bisa mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat, terutama para nelayan kecil," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/23/11003381/menteri-susi-tertibkan-negara-terapung-selamatkan-triliunan-rupiah-subsidi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke