Salin Artikel

TNI di Papua Diminta Waspada Pasca-pembunuhan 2 Tentara oleh OPM

Selain memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap pos, dia juga meminta jajarannya untuk mengejar Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) TPNPB/OPM yang berbasis di hutan pedalaman Papua.

Menurut dia, insiden yang menewaskan 2 prajurit TNI di Kampung Tingginambut tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas masyarakat Papua.

Sebab, insiden itu terjadi di wilayah yang cukup jauh dari pusat kegiatan masyarakat. Secara umum, situasi wilayah Papua tetap kondusif.

"Insiden tadi terjadi di wilayah yang cukup jauh dari pusat kegiatan masyarakat. Tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat Papua," kata George dalam rilis resminya, Minggu (19/8/2018).

Dia juga menyayangkan kelompok tersebut melakukan aksinya di hari Minggu yang merupakan hari kudus bagi masyarakat Papua yang sebagian besar umat Kristiani.

"Mereka tidak menghargai saudara-saudaranya sendiri. Jelas kelompok itu bukan representasi orang Papua," ujar dia.

Kodam 17 Cenderawasih mengecam teror yang dilakukan KKSB TPNPB/OPM yang bertujuan menimbulkan ketakutan masyarakat di wilayah Papua.

Terlebih, teror tersebut dilakukan terhadap personel TNI yang sedang melakukan pengamanan di wilayah Papua melalui pendekatan kemanusiaan kepada masyarakat Papua.

Tindakan teror yang dilakukan TPNPB/OPM jelas merupakan tindakan makar terhadap pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Meski demikian, Kodam 17 Cenderawasih tetap selalu mengedepankan upaya persuasif untuk mengajak anggota TPNPB/OPM untuk meletakkan dan menyerahkan senjata kepada pihak keamanan dan menghindari terjadinya konflik senjata demi tercapainya kedamaian di tanah Papua.

"Kodam 17 Cenderawasih mengajak seluruh masyarakat Papua dan bangsa Indonesia untuk bersatu melawan teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata TPNPB/OPM demi tetap tegaknya kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkas dia.

Kronologi

Sebelumnya, 2 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Derah Rawan (Satgas Pamrahwan) tewas ditembak kelompol kriminal separatis sipil bersenjata (KKSB) di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Minggu (19/8/2018).

Peristiwa ini bermula saat korban Letda Inf Amran Blegur yang merupakan Komandan Pos Tingginambut dan Pratu Fredi akan memberikan bantuan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah di Kampung Tingginambut yang berjarak kurang lebih 1 KM dari Pos.

Keduanya bergerak menuju kampung tersebut sekitar pukul 13.30 WIT.

Namun, sekitar setengah jam kemudian atau sekitar pukul 14.00 WIT, Koramil Tingginambut mendapat informasi dari warga bahwa kedua korban dihadang KSSB dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Jembatan Tingginambut.

Mendapat informasi itu, anggota Koramil dan Pos Satgas Pamrahwan bergerak menuju Jembatan Tingginambut.

Setibanya di Jembatan Tingginambut, mereka menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan luka tembak dan sejumlah anak panah di beberapa tubuh.

Kedua korban kemudian dievakuasi ke RSUD Mulia dengan mengunakan mobil ambulans.

"Sekitar pukul 17.45, jenazah korban tiba di RSUD Mulia," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam 17 Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi dalam rilis resminya, Minggu (19/8/2018).

Dax menjelaskan, awalnya pada Sabtu (18/8/2018) almarhum Letda Inf Amran Blegur bersama anggotanya berencana memberi sumbangan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah yang berada di Kampung Tingginambut.

Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur para prajurit dalam memperingati HUT ke-73 RI.

Selain itu, pemberian bahan makanan ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak usia sekolah agar semakin giat dalam menuntut ilmu.

"Kodam 17 Cenderawasih menyatakan duka cita mendalam atas gugurnya 2 prajurit TNI yang merupakan putra-putra terbaik bangsa. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/20/07072541/tni-di-papua-diminta-waspada-pasca-pembunuhan-2-tentara-oleh-opm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke