Salin Artikel

Fakta Terbaru Gempa Lombok, Jokowi Naik Trail hingga Total Kerugian

KOMPAS.com — Pascagempa hari bermagnitudo 7, Minggu (5/8/2018), penanganan korban gempa terus dilakukan. Kerugian akibat gempa diperkirakan mencapai Rp 5 triliun.

Sementara itu, jumlah korban jiwa hingga Senin (13/8/2018), tercatat 436 jiwa.

Berikut sejumlah fakta terbaru terkait penanganan gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

1. Penemuan sesar baru di Lombok pascagempa bermagnitudo 7

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, PVMBG menemukan adanya sesar baru di Lombok, NTB, akibat gempa pada Minggu (5/8/2018).

Berdasar analisis Tim Tanggap Darurat Badan Geologi, gempa tak hanya mengakibatkan kerusakan, tetapi juga retakan tanah yang mengakibatkan kerusakan jalan dan bangunan.

"Sesar permukaan ditemukan di Desa Sambik Bengkol, Kecamatan Gangga; Dusun Beraringan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan dan; Desa Selengan, Kecamatan Kayangan. Retakan dan sesar permukaan yang ditemukan pada ketiga daerah tersebut secara umum berarah Barat-Timur," jelasnya.

Berdasar analisis Tim Tanggap Darurat Badan Geologi, sesar yang ditemukan pada ketiga daerah itu mengindikasikan adanya pergerakan naik (thrust fault) dengan off set atau pergeseran vertikal dengan rekahan mencapai puluhan sentimeter.

"Bervariasi antara 2 cm hingga maksimal 50 cm," kata Kasbani, Senin (13/8/2018).

2. Bantuan finansial kepada korban gempa dan konsep bangunan tahan gempa

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, terdapat 1.000 kepala keluarga (KK) yang akan diberi bantuan pada tahap awal ini.

Pemerintah memiliki kategori-kategori tertentu untuk menentukan besaran bantuan.

"Nilai bantuan stimulus sebanyak Rp 50 juta per KK untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta per KK untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta per KK untuk rumah rusak ringan, yang pengerjaannya akan dimulai pada minggu ini," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/8/2018).

Bantuan tersebut akan diberikan dalam bentuk tabungan. Nantinya, yang akan mengawasi proses pembangunan adalah gubernur NTB dibantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

3. Jokowi kunjungi korban dengan naik trail bersama TGB 

Presiden Joko Widodo tiba di Lombok, NTB, pada Senin (13/8/2018). Jokowi dan rombongan menginap dan berdialog dengan para korban gempa.

Pada Selasa (14/8/2018) siang,  Jokowi dan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi berboncengan naik motor trail meninjau pengungsi di Dusun Terengan, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.

Jokowi menyempatkan untuk membagi-bagikan buku kepada anak-anak korban gempa di pengungsian di belakang kantor Kepolisian Sektor Pamenang.

Presiden Jokowi pun mengunggah kunjungannya di akun Instagram miliknya. Dalam unggahannya, Jokowi menyebut bahwa pemerintah akan membantu membangun rumah para korban gempa dengan bantuan sebesar Rp 50 juta untuk yang rusak parah.

Sementara itu, Pemerintah akan membantu sebesar Rp 25 juta untuk korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan sedang, dilansir dari Tribunnews, Selasa (14/8/2018).

4. Kerugian akibat gempa mencapai Rp 5,04 triliun

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi kerugian ekonomi akibat gempa bermagnitudo 7 di Lombok mencapai Rp 5,04 triliun.

Angka tersebut diperoleh dari hasil hitung cepat berdasarkan basis data per Kamis (9/8/2018).

"Hasil sementara hitung cepat kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih dari Rp 5,04 triliun. Angka ini sementara, hanya berdasarkan basis data pada 9 Agustus 2018," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/8/2018).

Total kerugian tersebut berasal dari sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor lainnya.

5. Update jumlah korban pasca gempa 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia hingga Senin (13/8/2018) di Lombok mencapai 436 orang.

Sebanyak 259 orang sudah terdata oleh kepala desa dan Babinsa serta terverifikasi melalui surat kematian dari Dinas Dukcapil.

"Sisanya dalam proses administrasi di Dinas Dukcapil masing-masing kabupaten. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa," ujar Sutopo melalui keterangan tertulisnya, Senin (13/8/2018).

Jumlah sebaran korban meninggal dunia adalah di Kabupaten Lombok Utara 374 orang, Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 12 orang, Lombok Tengah 2 orang, dan Kota Lombok 2 orang.

Untuk korban luka-luka tercatat 1.353 orang yang terdiri dari 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan.

Korban luka-luka, menurut Sutopo, paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.

Jumlah pengungsi berdasarkan data dari Posko Tanggap Gempa Lombok per Senin (13/8/2018), tercatat ada 352.793 pengungsi.

Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara 137.182 orang, Lombok Barat 118.818 orang, Lombok Timur 78.368 orang, dan Kota Mataram 18.368 orang.

Sumber (KOMPAS.com: Kristian Erdianto, Fabian Januarius Kuwado, Devina Halim, Agie Permadi/ Tribunnews: Ekarista Rahmawati)

https://regional.kompas.com/read/2018/08/14/13514631/fakta-terbaru-gempa-lombok-jokowi-naik-trail-hingga-total-kerugian

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke