Pelaku Mengaku Bakar Korban karena Ingin Kuasai Perhiasannya

Pelaku yang tinggal di Tlogosari Wetan, Pedurungan, Semarang ini berprofesi sebagai Manager Front Office di sebuah hotel di Semarang, Jateng.

Kapolres Blora, AKBP Saptono mengatakan, dari keterangan sementara pelaku, ia tega menghabisi nyawa korban lantaran ingin menguasai harta korban. Namun pihaknya masih mendalami kasus ini. 

"Keterangan pelaku karena ingin menguasai perhiasan emas yang dimiliki korban. Pelaku lantas menghabisi nyawa korban dengan cara sadis. Dianiaya kemudian dibakar hidup-hidup," ujar Saptono kepada Kompas.com, Selasa (7/8/2018).

Terkait motif lain di balik pembunuhan keji tersebut, kepolisian masih berupaya mendalami.

Hasil penyidikan Satreskrim Polres Blora akhirnya mengerucut, korban dibakar hidup-hidup di lokasi kejadian setelah dibekap serta kedua kaki dan tangannya diikat.

"Sebelumnya temuan kami korban dibuang dan dibakar di lokasi terpisah. Tetapi ternyata korban dibakar hidup-hidup di lokasi kejadian," tutur Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo.

"(Korban) dianiaya di hotel di semarang kemudian dibawa ke hutan Blora mengendarai mobil. Korban yang dibekap dan diikat kedua kaki tangannya itu selanjutnya dibakar hidup-hidup. Kami masih mendalami kasus ini," tambahnya.

Untuk diketahui, masyarakat dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa identitas di kawasan hutan wilayah Desa Sendang Wates, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (1/8/2018) pagi.

Jasad perempuan itu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan. Sekujur tubuhnya hangus terbakar termasuk sidik jarinya hingga sulit dikenali.

Karena tak kunjung diketahui identitasnya, jasad perempuan itu dimakamkan di kompleks pemakaman RSUD dr Soetijono Blora, Jumat (3/8/2018) sekitar pukul 14.00 WIB. 

Setelah mengetahui identitas korban, Satreskrim Polres Blora berhasil meringkus pelaku.