Salin Artikel

Pascagempa, Sekolah di Lombok Diliburkan

Sekolah diliburkan mulai hari Senin (6/8/2018) hingga waktu yang belum ditentukan.

Selain mengeluarkan instruksi meliburkan sekolah, pada masa tanggap darurat bencana ini, Gubernur juga menginstruksikan agar tenaga kesehatan tetap bekerja memberi pelayanan medis untuk korban gempa.

“Saya juga instruksikan semua tenaga kesehatan di pulau Lombok untuk masuk dan bekerja, memastikan pelayanan kesehatan diberikan maksimal," kata TGB dalam keterangan tertulis, Senin.

Pascagempa, semua perangkat BPBD Pemda bersama TNI dan Polri, Badan SAR dan elemen masyarakat lain mulai bekerja untuk menjangkau daerah yang diperkirakan paling terdampak yaitu Lombok Utara dan Lombok Timur.

TGB mengaku masih terus mengumpulkan informasi, khususnya terkait keadaan di Lombok Utara, sambil berkoordinasi dengan berbagai instansi.

"Mari kita berdoa agar tidak terjadi gempa susulan. Kami sudah berkordinasi dengan semua pihak terkait, baik itu di pusat maupun instansi lainnya terkait musibah gempa yang malam ini menimpa NTB, terutama NTB wilayah utara dan timur," ungkapnya.

Pemerintah Provinsi NTB mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menggunakan sumber informasi terpercaya resmi dari BMKG, BNPB, pemerintah daerah, kepolisian dan pihak berwenang lainnya.

Terkait gempa yang terjadi pada 29 Juli, Pemprov NTB telah mengeluarkan perpanjangan penetapan status keadaan tanggap darurat sampai dengan 11 Agustus 2018.

Pemprov NTB, lanjut dia, bersama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan kabupaten serta kota terdampak gempa lainnya berupaya menangani dampak musibah ini. Koordinasi juga dilakukan bersama pemerintah pusat.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/06/13451391/pascagempa-sekolah-di-lombok-diliburkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke