Salin Artikel

Akibat Puntung Rokok, Sepanjang 2018 Taman Nasional Komodo Sudah 2 Kali Kebakaran

Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan mengatakan, sepanjang 2018 sudah dua kali terjadi kebakaran di wilayah ini. 

"Kebakaran ini adalah kejadian kedua yang melanda wilayah Taman Nasional Komodo pada tahun 2018. Sebelumnya pada tanggal 19 Juni 2018, api juga menghanguskan padang rumput di Loh Pede Pulau Komodo," ungkap Budhy kepada Kompas.com, Jumat (3/8/2018).

Kebakaran tersebut terjadi di salah satu titik di Loh Pede dan Loh Namu, Senin (18/6/2018) lalu. Luas padang rumput di Pulau Komodo yang terbakar tersebut, sekitar 10 hektar.

Api berhasil dipadamkan oleh tim dari Taman Nasional Komodo, bersama-sama warga masyarakat Desa Komodo termasuk kepala desa, khususnya dibantu oleh Masyarakat Peduli Api Komodo.

"Wilayah Taman Nasional Komodo yang sebagian besar merupakan savana memang sangat rentan terhadap kebakaran," imbuhnya.

Karena itu lanjut Budhy, semua pengunjung dilarang merokok selama trekking dan atau menyalakan api di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.

Kebakaran pada beberapa lokasi di Taman Nasional Komodo juga pernah terjadi sekitar empat tahun lalu, namun api bisa diatasi oleh petugas.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 hektar lahan hutan di Gili Lawa Darat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar.

Kepala Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan mengatakan, penyebab kebakaran itu, diduga kuat berasal dari api rokok yang dibuang oleh oknum pengunjung di puncak Gili Lawa Darat.

Kebakaran itu lanjut Budhy, berawal dari laporan masyarakat pada Rabu (1/8/2018) sekitar pukul 20.00 Wita.

Setelah menerima laporan, petugas dari Resort Padar, Loh Sebita dan juga dari Labuan Bajo langsung menuju lokasi untuk memadamkan api.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/03/16302451/akibat-puntung-rokok-sepanjang-2018-taman-nasional-komodo-sudah-2-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke