Salin Artikel

Tangis Pendaki Rinjani Iringi Pemulangan Jenazah Ainul ke Makassar

Sebelumnya, jenazah Ainul divisum di Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB.

Jenazah Ainul diantar oleh sejumlah rekannya sesama pendaki Rinjani. Mereka juga menanti proses visum di Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB di Mataram.

Setelah selesai divisum, jenazah langsung dimasukkan ke peti mayat. Saat itulah, kawan-kawan Ainul tak kuasa menahan tangis. Tangis mereka meledak saat peti jenazah disiapkan untuk diterbangkan ke Makassar.

“Saya akan ikut, saya kembali pulang bersama kawan-kawan juga,” kata Budi Kriswantoro atau Wawan, salah satu teman almarhum.

Kakak kandung almarhum Ainul, Indah menyampaikan pesan keluarga kepada aparat Polda NTB agar jenazah adiknya tidak diotopsi. Keluarga sudah ikhlas menerima garis nasib yang dialami Ainul.

Wawan mengatakan, Ainul bersama 13 pendaki lainnya mendaki puncak Rinjani, Minggu (29/7) dan kembali ke Pelawangan.

“Kami mau ke danau, tapi belum sempat niat terlaksana, gempa mengguncang dan kami akhirnya kehilangan kawan kami,” kata Wawan sedih.

Kepala Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB, AKBP Dr Dafianto Arief mengatakan, keluarga tidak mengizinkan pihak rumah sakit melakukan otopsi pada jenazah Ainul, sehingga pihaknya hanya melakukan visum luar.

“Kami hanya melakukan visum luar dan ditemukan luka serius di bagian kepalanya, diduga kuat terkena benturan benda tumpul,” terang Arief.

“Kita juga membebaskan biaya apapun, termasuk penerbangan memulangkan jenazah korban gempa atau longsoran Rinjani ini, semua ditanggung negara,” lanjutnya.

Ainul adalah satu dari 17 korban meninggal dunia akibat gempa bermagnitudo 6,4 di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Selain Ainul, seorang warga negara Malaysia, Siti Nur Lemawida Ismail (30) juga dilaporkan meninggal tertimpa reruntuhan bangunan rumah warga. Sedangkan 15 korban meninggal lainnya adalah warga Lombok.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/31/20354701/tangis-pendaki-rinjani-iringi-pemulangan-jenazah-ainul-ke-makassar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke