Salin Artikel

Haru Sang Jawara Saksikan Rumahnya Dibangun Kembali Dedi Mulyadi

Saat muda, Abah Ajum dikenal sebagai jawara kampung, penakluk para pendekar. Dia bahkan diketahui pernah mati suri sebanyak tiga kali.

Rumah Abah Ajum berada di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang. Abah dan istrinya tinggal di rumah yang hampir roboh itu bersama ketiga buah hatinya yang sudah berkeluarga.

Berdasarkan penuturan tetangganya, Nandang (38), Abah Ajum mengalami kepikunan. Akan tetapi, tenaga kakek itu tidak kalah dengan tenaga anak muda pada umumnya. Sebelum mengidap pikun, Abah Ajum masih sanggup bersepeda sampai ke Bekasi.

“Waktu mudanya pendekar abah mah, sakti mandraguna. Beberapa kali katanya meninggal tapi hidup lagi, mungkin mati suri ya. Sekarang tenaganya masih kuat sih, tapi abah sudah pikun,” kata Nandang, Kamis (19/7/2018) sore.

Terkait kondisi rumah Abah Ajum, Nandang mengaku sudah beberapa kali meminta bantuan renovasi kepada pemerintah setempat. Akan tetapi, upaya itu belum membuahkan hasil.

Warga dan ketua RT setempat kemudian bersepakat mengunggah kondisi rumahnya ke media sosial.

“Sebelum posting itu kami musyawarah dulu. Akhirnya diputuskan ya posting saja. Responsnya luar biasa. Banyak teman-teman Facebook yang membagikan atau memposting ulang,” ujarnya.

Beberapa grup Facebook di lini masa Karawang sempat ramai oleh unggahan itu. Para pengguna platform sosial media besutan Mark Zuckenberg itu menaruh rasa iba atas kondisi rumah Abah Ajun. Hingga akhirnya, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi membaca unggahan itu.

Dedi tidak berkomentar apapun dalam unggahan warga itu. Dia memilih langsung mendatangi rumah tersebut. Saat sampai di rumah Abah Ajum, dia sempat mencocokkan foto abah yang beredar dengan wajah sebenarnya.

“Benar ini foto Abah?” kata Dedi yang dijawab anggukan Abah Ajum.

Setelah terkonfirmasi, Dedi menyeru kepada warga untuk bergotong-royong. Warga, terutama para pemuda, kemudian berbondong-bondong membantu pembongkaran rumah Abah Ajum.

“Ini kegiatan saya kalau ada waktu luang. Di Subang dan Cirebon kebetulan kita sedang bangun tajug. Di sini bangun rumah abah. Nanti gak tahu di mana lagi, yang penting kehadiran kita ada manfaatnya,” kata Dedi.

Keharuan tampak di wajah Abah Ajum dan istrinya. Dia sama sekali tidak menyangka ada dermawan yang bersedia membangun rumahnya menjadi layak huni.

“Abah mah cuma bisa bilang nuhun, terima kasih. Besok-besok kalau tidur gak khawatir rumahnya roboh,” tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/07/20/14330021/haru-sang-jawara-saksikan-rumahnya-dibangun-kembali-dedi-mulyadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke