Salin Artikel

Sayang, Banyak yang Tidak Tahu Jejak Chairil Anwar di Karawang...(1)

Puisi yang dibuat tahun 1948 itu merekam tragedi pembantaian yang menewaskan ribuan orang di kampung-kampung di Bekasi pada 13 Desember 1945 dan peristiwa Rawagede di karawang pada 9 September 1947.

Chairil menikah dengan Hapsah, gadis asal Karawang, pada 6 Agustus 1946, setelah saling kenal selama tiga bulan. Pada 17 Juni 1947, Chairil bercerai dengan Hapsah saat Evawani, buah hatinya, berumur 10 bulan.

Sayangnya, tak banyak orang yang tahu jejak-jejak Chairil di Karawang, daerah yang dikenal sebagai Pangkal Perjuangan sekaligus Kota Lumbung Padi.

Siapa sangka, meja yang dulu kerap digunakan pria kelahiran Medan, 26 Juli 1922 itu ketika singgah di Karawang, masih tersimpan apik di kediaman Bubun Suherman di Dusun Anjun Kidul, RT 013 RW 010, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.

Bubun menyebutkan, meja tulis dengan lemari tempat menyimpan perkakas itu telah dimodifikasi. Meski usianya tak muda lagi, kondisi meja tersebut masih bagus terbuat dari kayu jati dan dicat cokelat.

“Masih asli dan masih bagus,” ujar Bubun menunjukkan meja Chairil.

Bubun sendiri mengaku tidak tahu persis asal usul meja tersebut. Sebab, saat itu dia masih kecil. Pun cerita saat Chairil muda tinggal di rumahnya.

Bubun menyebutkan, rumah orangtuanya, Anim Wiradinata dan Iyar Fatimah, saat itu termasuk kediaman yang paling bagus.

Dia hanya mengetahui cerita si pujangga muda dari cerita kakak dan orangtuanya. 
Sepeninggal orangtuanya, Bubun sendiri yang merawat meja dan rumah yang pernah ditinggali Chairil itu seorang diri. Kebetulan, Bubun memang menggemari barang-barang tua, seperti meja dan lemari.

Separuh rumahnya masih asli. Atap rumah yang terbuat dari bambu dan dinding dari anyaman bampu masih bagus. Hanya separuh rumah sempat direnovasi. Rupanya, dia membiarkan rumah bagian depan tetap utuh agar sejarah dan kenangannya tetap tinggal.

Bersambung ke halaman dua: Kertas yang diremas, kenangan terbaik tentang Chairil Anwar

Satu-satunya kenangan Chairil yang masih tinggal di Karawang adalah bufet meja yang dimodifikasi itu.

Namun, ingatan adalah kenangan terbaik. Kahfi bercerita, sepanjang ingatannya, Chairil selalu membawa bergulung-gulung kertas dan alat tulis. Pada gulungan itu, Chairil menuliskan karyanya.

“Saya pernah mengambil kertas yang ia remas dan buang. Di kertas itu dia menulis ‘Krawang’, kemudian ia coret dan ganti menjadi ‘Kerawang’, ia coret lagi menjadi ‘Karawang’.

"Mungkin itu cikal bakal puisi Karawang-Bekasi yang fenomenal,” ujar Kahfi.

Seperti dikisahkan Kahfi, sembari merokok Shiharo, rokok merk Jepang semacam kretek, dan menyeruput segelas teh pahit, Chairil kerap mencorat-coret gulungan kertas. Berkali-kali, Chairil menulis di kertas, diremas, kemudian dibuang begitu saja.

Sayangnya, ingatan Kahfi tentang Chairil sudah sedikit samar. Namun, yang paling dia ingat dari "Si Binatang Jalang" itu adalah Chairil tipe orang yang kerap mendominasi.

“Tiap kali kumpul-kumpul, ngopi, Chairil pasti mendominasi pembicaraan. Ia bisa bicara apa saja. Yang paling sering adalah pembicaraan soal negara,” ungkap Kahfi.

Hanya saja, di luar hal-hal itu, Chairil tidak banyak bicara. Dia bicara seperlunya.
Kahfi menilai Chairil seperti bisa meramal karena hampir di tiap diskusi, Chairil selalu bilang kalau Karawang tidak akan sama.

“Dia bilang, Karawang akan maju. Akan menjadi kota. Tidak akan sama seperti sekarang ini,” kenang Kahfi.

Kebetulan, lanjut Kahfi, rumahnya dan rumah yang Chairil tinggali, letaknya berdekatan.

"Itulah kenapa, kami bisa sering kumpul-kumpul. Dulu dia tinggal di rumah Haji Ipin, sekarang rumah Pak Bubun. Kalau enggak salah masih ada di sana (rumah Pak Bubun),” ucapnya.

Sayangnya, lanjut dia, banyak orang yang tidak tahu mengenai Chairil Anwar di Karawang....

BERSAMBUNG: Sayang, Banyak yang Tidak Tahu Jejak Chairil Anwar di Karawang...(2)

https://regional.kompas.com/read/2018/07/20/11274401/sayang-banyak-yang-tidak-tahu-jejak-chairil-anwar-di-karawang1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke